Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intip Rahasia Pendidikan Selandia Baru Tekan Korupsi

Kompas.com - 22/05/2013, 16:58 WIB

KOMPAS.com — Saat ini, setiap negara berperang melawan praktik korupsi. Pasalnya, penyakit ini berdampak masif bagi eksistensi sebuah bangsa ke depannya. Selandia Baru juga berusaha. Yuk, intip rahasia yang mereka terapkan.

Ketua delegasi misi dagang Selandia Baru, Izak Human, berbagi rahasia bahwa salah satu aspek yang sangat berperan menekan praktik korupsi adalah sistem pendidikan di negara penghasil kiwi tersebut. Negara kepulauan di tenggara Australia ini memang berada pada peringkat pertama Indeks Persepsi Korupsi 2012 menurut Transparency International.

"Ya, pendidikan memang salah satu aspek yang berperan dalam menekan angka korupsi di Selandia Baru, meskipun selain itu kami juga memiliki beberapa aspek lain," kata Izak, yang juga Direktur Education New Zealand (ENZ) untuk Wilayah Asia Tenggara di Jakarta, Selasa.

Menurut Izak, selain pendidikan, ada beberapa aspek lain dalam kehidupan bernegara di Selandia Baru yang menunjang pencegahan praktik korupsi.

"Kami juga menjunjung tinggi sikap menghormati hukum selain juga menerapkan transparansi hukum serta pengadilan yang imparsial," ujarnya.

"Kepolisian di negeri kami juga merupakan aspek pendukung lain. Di Selandia Baru, warga dapat datang kepada petugas kepolisian untuk permasalahan apa pun," tambahnya kemudian.

Izak juga menyebutkan bahwa di Selandia Baru petugas pelayan publik seperti dirinya diwajibkan untuk melaporkan selain seluruh kegiatannya, juga setiap kekayaan yang dimilikinya.

"Transparansi dan keterbukaan di Selandia Baru sangat tegas diberlakukan, rakyat dapat mengakses setiap data atau laporan yang dibutuhkan. Apabila mereka tidak bisa mengaksesnya, terdapat ombudsman yang memutuskan lebih lanjut apakah perlu dibuka atau tidak akses terhadap dokumen tersebut," kata dia.

Tentu saja, catatan lainnya dari Izak adalah jumlah populasi penduduk yang lebih kecil daripada Indonesia.

"Hal-hal semacam itu, cukup efektif membatasi praktik korupsi terutama di tubuh pelayanan publik," ujar Izak.

Sulit menyontek

Jo Douglas, salah satu delegasi dari Institut Teknologi Waikato (Wintec), menyatakan bahwa pendidikan di negerinya memang menanamkan kebiasaan berlaku adil dan jujur melalui penerapan sistem pencegahan murid melakukan kecurangan.

"Murid akan sangat sulit untuk menyontek atau berlaku curang, karena sistemnya sangat tegas. Kami (pendidik) akan mengetahui apa-apa saja yang merupakan hasil kerja mereka pribadi dan apa yang bukan," ujarnya.

Sedikitnya lima orang delegasi misi dagang Selandia Baru mempromosikan pendidikan di negeri Kiwi tersebut guna meningkatkan minat pelajar Indonesia menuntut ilmu di sana. Menurut Izak, selama dua pekan berada di Indonesia, delegasi akan berupaya menjalin kerja sama dengan sejumlah institusi pendidikan serta universitas di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bali.

Delegasi yang beranggotakan perwakilan dari tiga institut teknologi dan politeknik di Selandia Baru serta dari institut juru masak internasional Le Cordon Blue, berupaya membangun kerja sama pendidikan, menyusul keputusan Pemerintah Indonesia yang akan membangun lebih dari 300 universitas terbuka.

Selain Izak Human, delegasi terdiri atas perwakilan dari Politeknik Institut Teknologi Christchurch (CPIT) Beth Knowles, Cath Hopkin (Institut Le Cordon Blue Selandia Baru), Jo Douglas (Institut Teknologi Waikato/Wintec), dan Susie Scott (Politeknik Otago).

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com