Buah Pikir Pemuda Indonesia untuk Perdamaian Dunia

KOMPAS.com — I Gede Pandu Wirawan terpilih sebagai satu-satunya wakil pemuda Indonesia dalam 5th Global Forum United Nation Alliance of Civilization (UNAOC), 25-28 Februari lalu di Vienna, Austria. Bersama timnya, mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Nasional ini merumuskan dua rekomendasi yang terkait salah satu isu utama forum ini, yaitu "Religious Pluralism".

Rekomendasi pertama yang disampaikan oleh Pandu dan rekan-rekannya adalah UNAOC diharapkan dapat memastikan pendidikan etika, agama, spiritual sudah diajarkan sejak dini baik dalam pendidikan formal maupun informal. Sementara itu, rekomendasi keduanya adalah UNAOC juga diharapkan dapat memastikan adanya hak kebebasan untuk hati nurani, berpikir, beragama, dan praktik keagamaan, serta keimanan/keyakinan, spiritual yang dilindungi dalam bernegara dan bermasyarakat.

"Semua rekomendasi ini adalah untuk kepentingan bersama, jadi harus dapat merangkul semua negara," ungkapnya.

Rekomendasi tersebut dibacakan di depan para pejabat, pengambil kebijakan, dan Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-Moon. Pandu berharap rekomendasi tersebut tak hanya didengarkan, tetapi juga direalisasikan dan disosialisasikan ke seluruh pimpinan negara-negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Dalam ajang ini, Pandu dan 149 pemuda lainnya dari seluruh negara di dunia berdiskusi dan bertukar informasi seutar kondisi yang terjadi di negara masing-masing. Selain Religious Pluralism, dua isu utama lain yang dibahas adalah Media Pluralism, serta Migration, Integration and Mobility in The Global Economy.