Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP: Demokrat Beli Wacana PKS Keluar Koalisi

Kompas.com - 24/05/2013, 18:22 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Lukman Hakim Syaifuddin ikut mengomentari wacana Partai Keadilan Sejahtera keluar dari koalisi partai pendukung pemerintah. Menurutnya, wacana tersebut menandakan PKS menjual gertakan yang segera disambut oleh Partai Demokrat sebagai partai penguasa.

"(Keluar) koalisi itu sudah dibeli oleh Partai Demokrat. Ibu Assegaf (Ketua Fraksi Partai Demokrat) sudah mempersilakan PKS keluar (dari koalisi). Ketika PKS menjual wacana, itu sudah dibeli (oleh) Partai Demokrat," kata Lukman, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (24/5/2013).

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat ini menyampaikan, tiap partai koalisi memiliki kewenangan untuk bergabung atau keluar dari koalisi partai pendukung pemerintah. Termasuk di dalamnya adalah menjaga daya kritis partai karena sikap partai koalisi tidak bisa otomatis selalu mendukung pemerintah.

"Itu memang kewenangan masing-masing untuk menentukan. Kalau kebijakan itu merugikan masyarakat tidak perlu didukung," ujarnya.

Seperti diketahui, wacana PKS untuk keluar dari partai koalisi pendukung pemerintah kembali menggelinding. Salah satu pemicunya adalah karena PKS merasa tak pernah digubris saat memberikan ide dan pemerintah dituding ingin meraup untung sendiri.

Menyikapi itu, Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf tak ambil pusing. Menurutnya ada atau tidaknya PKS dalam barisan partai koalisi tak akan memberi pengaruh banyak pada jalannya pemerintahan saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com