Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prevalensi Perokok Pemula Naik 4 Kali Lipat

Kompas.com - 29/05/2013, 20:04 WIB
Fabio Lopes

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Prevalensi perokok pemula dari umur 5 tahun hingga 9 tahun selama tahun 2001 hingga 2010 meningkat fantastis sebanyak empat kali yakni dari 0,6 persen menjadi 1,7 persen. Demikian data dari Survei Kesehatan Rumah Tangga dan Riset Kesehatan Dasar.

Menanggapi hal itu, spesialis Ilmu Kesehatan Masyarakat dari Universitas Indonesia, Widyastuti Soerojo, ketika ditemui di Jakarta, Rabu (29/5/2013), menilai upaya pemerintah untuk melakukan perlindungan anak terhadap ancaman zat adiktif hingga saat ini belum terlalu optimal.

"Pemerintah masih mementingkan upaya jangka pendek yang kelihatan, tetapi tidak memprioritaskan upaya jangka panjang untuk melindungi masa depan generasi muda," kata Widyastuti.

Hal ini, lanjut Widyastuti, menjadi peluang yang dipakai oleh industri rokok untuk gencar menghadirkan iklan dengan sasaran anak-anak sehingga tiga tujuan utamanya dapat tercapai.  

"Tujuan itu antara lain, anak akan menjadi pengganti perokok yang telah hilang karena meninggal dunia, anak akan memiliki loyalitas lebih tinggi, dan menjadi konsumen jangka panjang bagi kelangsungan usaha mereka," kata Widyastuti.

Widyastuti menambahkan, pemerintah seharusnya menempatkan pengendalian dampak produk tembakau sebagai program kesehatan masyarakat. Pemerintah masih menganggap program lain yang lebih prioritas, seperti kesehatan ibu dan anak, serta gizi.

"Padahal, semuanya itu memiliki keterkaitan dengan konsumsi rokok. Masyarakat akan menghabiskan uang untuk merokok daripada membeli makanan sehat," ucap Widyastuti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com