Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PENDIDIKAN

5.000 Siswa Miskin di Lebak Terima BSM

Kompas.com - 29/05/2013, 23:46 WIB

RANGKASBITUNG, KOMPAS.com — Sebanyak 5.000 siswa SMP dan SMA/SMK dari keluarga miskin di Kabupaten Lebak, Banten, menerima bantuan siswa miskin (BSM) untuk mendongkrak angka partisipasi kasar rata-rata nasional di atas 60 persen.

"Kami yakin target tahun ajaran 2013-2014 tercapai nilai angka partisipasi kasar (APK) di atas nasional," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak Asep Komar Hidayat, di Rangkasbitung, Rabu (29/5/2013).

Asep meminta semua siswa yang kini duduk di bangku SMP dan SMA/SMK tidak putus sekolah, dan mereka berhak menerima pendidikan.

Pemerintah daerah terus menyosialisasikan kepada pengawas, tenaga pendidik, komite sekolah, dan masyarakat agar anak-anak tidak putus sekolah. Mereka siswa dari keluarga miskin mendapat bantuan pembebasan biaya pendidikan melalui BSM.

Selain itu, juga dana bantuan sekolah (BOS), bantuan khusus murid (BKM), rintisan BOS, dan subsidi silang. "Saya kira dengan adanya bantuan pendidikan gratis ini, tidak ada lagi alasan putus sekolah," katanya.

Menurut dia, pemerintah daerah mendorong anak-anak agar tidak putus sekolah dengan menerbitkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Wajib Belajar Selama 12 Tahun. Perda tersebut merupakan bentuk pelayanan bidang pendidikan untuk mendongkrak APK.

Saat ini, ungkap Asep, seluruh biaya pendidikan wajib belajar 12 tahun untuk siswa miskin sudah disubsidi oleh pemerintah daerah. Pemerintah daerah terus menggenjot, terutama pada pendidikan jenjang SMA/SMK, karena banyak anak putus sekolah.

"Kami menargetkan jenjang SLTA sekitar 60 persen nilai APK karena saat ini baru mencapai 52 persen, sedangkan tingkat nasional 70 persen," katanya.

Asep mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah agar siswa lulusan SMP/MTs dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA/SMK.

Saat ini, menurut dia, jumlah siswa lulusan SMP/MTs yang tidak melanjutkan ke tingkat SMA/SMK relatif cukup tinggi. Oleh karena itu, pemerintah daerah mengalokasikan dana untuk siswa dari keluarga miskin.

"Kami berharap siswa miskin bisa mengenyam pendidikan hingga lulus sampai tingkat SMA/SMK," ujarnya.

Kepala SMAN 1 Cibadak Kabupaten Lebak Tuti Tuarsih mengatakan bahwa pihaknya juga menggratiskan siswa miskin yang mendapat bantuan dari pemerintah daerah ataupun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, melalui berbagai program bagi siswa miskin.

Dana siswa miskin itu digratiskan selama mereka menerima pendidikan di sekolah. "Kami menggratiskan siswa dari keluarga miskin sebanyak 150 anak tanpa pungutan biaya sepeser pun," katanya.

Suyadi, siswa SMA 3 Rangkasbitung, mengaku bahwa dirinya merasa terbantu dengan adanya BSM sehingga biaya pendidikan digratiskan. "Kami sudah duduk di bangku kelas 11 tetapi tidak dipungut biaya pendidikan di sekolah, karena orang tua tidak mampu membiayai," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com