"Jumlah itu termasuk tiga guru besar baru yang telah dikukuhkan pada awal Juli, yakni Prof Dewi Apri Astuti, Prof Slamet Susanto, dan Prof Kukuh Murtilaksono," kata Waluyo, Kamis (18/7/2013).
Dalam pengukuhannya, Prof Dewi Apri Astuti dari Fakultas Peternakan menyampaikan orasinya berjudul, "Upaya Peningkatan Efisiensi Pemanfaatan Energi Ternak Tropis dalam Menghadapi Pemanasan Global."
Sementara itu, Prof Slamet Susanto yang merupakan Guru Besar Agronomi dan Hortikultura menyampaikan orasi ilmiah berjudul, "Pamelo: Jeruk Potensial Yang Masih Terabaikan."
Selanjutnya, Prof Kukuh Murtilaksono, Guru Besar Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, menyampaikan orasi ilmiah berjudul, "Penyelarasan Implementasi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai di Indonesia."
Ia menjelaskan 180 guru besar IPB itu terdiri, 30 guru besar emiritus dan 150 guru besar aktif.
"Guru besar yang telah mengakhiri masa jabatannya karena pensiun dapat diangkat kembali menjadi Guru Besar Emeritus di perguruan tinggi yang bersangkutan sebagai penghargaan istimewa dari Senat Perguruan Tinggi atau Senat Akademik setelah memenuhi persyaratan dan prosedur tata cara pengangkatan Guru Besar Emeritus," katanya.
Menurut dia, orasi ilmiah ketiga profesor baru yang diselenggarakan bersamaan itu merupakan tradisi baru yang dikembangkan IPB.
Dalam orasi ilmiahnya, Prof Dewi Apri Astuti menawarkan solusi dalam upaya peningkatan efisiensi pemanfaatan energi ternak tropis melalui penekanan kehilangan panas yang dapat dilakukan dengan beberapa cara.
Solusi pertama, pemilihan pakan padat energi yang kaya karbohidrat terlarut atau sumer lemak untuk diberikan pada ternak.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.