Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 15/08/2013, 21:08 WIB
EditorBNJ
BOGOR, KOMPAS.com - Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) memperkenalkan budi daya umbi porang sebagai potensi baru bercocok tanam bagi pemuda dan masyarakat Desa Hegarmanah, Gunung Pendidikan Gunung Walat, Jawa Barat.

"Budi daya umbi porang ini cukup berpotensi bagi masyarakat di Desa Hegarmanah, selain membuka usaha baru juga menghindari konflik penyerobotan lahan hutan di wilayah tersebut," kata Juanda, Ketua Tim Mahasiswa Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Pengabdian Masyarakat, IPB, di Bogor, Kamis (15/8/2013).

Juanda menyebutkan, melalui program PKM, dirinya bersama empat rekannya dari Fakultas Kehutanan telah menawarkan program budi daya umbi porang kepada masyarakat yang tinggal di Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) Jawa Barat melalui program PKM di bawah bimbingan Dr Soni Trisno, S.Hut, MSi.

Dikatakannya, umbi porang sebagai salah satu kultivar atau tanaman yang cocok untuk Desa Hegarmanah yang merupakan desa yang berbatasan langsung dengan HPGW. "Kebanyakan masyarakat di sana bekerja sebagai petani, namun tidak memiliki lahan," katanya.

Juanda menjelaskan, kebutuhan masyarakat setempat terhadap lahan pertanian telah memicu adanya penyerobotan lahan hutan milik HPGW.

Pihak HPGW telah mengatasi masalah tersebut dengan menyewakan lahan miliknya kepada masyarakat setempat untuk ditanami tanaman bawah tegakan seperti kapulaga, kopi dan pisang. "Namun, usaha masyarakat ini kurang memberikan hasil panen yang produktif," katanya.

Dari hasil penelitian Tim PKM IPB, lanjut Juanda, pihaknya melihat Umbi Porang memiliki potensi dan syarat tumbuh yang sesuai dengan kondisi biofisik di wilayah sekitar HPGW.

Hal ini dikarenakan Umbi Porang adalah umbi jenis salah satu tanaman yang dapat ditanam di bawah naungan. "Selain itu, pemeliharaan umbi porang ini tidak perlu dilakukan secara intensif," ujarnya.

Lebih lanjut Juanda menjelaskan, permintaan pasar terhadap umbi porang saat ini cukup tinggi. Banyak negara seperti Jepang, Taiwan, dan Korea yang mengolah umbi ini menjadi sumber makanan.

Negara-negara tersebut, lanjut dia, mengimpor umbi ini salah satunya dari Indonesia. Sayangnya, penyedia umbi porang di Indonesia masih terbatas. Menurut Juanda, peluang ini dapat dimanfaatkan warga Desa Hegarmanah dengan membudidayakan umbi porang di lahan-lahannya yang terlantar.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+