Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tutup Konvensi, Wamendikbud Minta Publik Tuliskan Manfaat UN

Kompas.com - 27/09/2013, 11:22 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan Musliar Kasim meminta seluruh pegiat pendidikan menulis manfaat Ujian Nasional (UN) di berbagai surat kabar. Hal ini disampaikan Musliar saat menutup Konvensi UN yang digelar di Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Jumat (27/9/2013).

Musliar menyampaikan, imbauannya itu ia lontarkan setelah membaca sejumlah pemberitaan mengenai Konvensi UN di beberapa media nasional. Menurutnya, ada ketidakseimbangan antara tulisan dari pihak yang kontra dengan pihak yang mendukung.

"Saya imbau tulis manfaat UN di media, kalau kita yang menuliskan nanti dibilang ada kepentingan, tapi kalau dewan pendidikan atau lainnya kan berbeda," kata Musliar.

Selain itu, kata Musliar, masyarakat yang pro-UN perlu menyampaikan manfaat ujian tersebut untuk mengimbangi kencangnya suara pihak yang menolak. Karena dirinya yakin, pada dasarnya lebih banyak pihak yang setuju UN dilaksanakan, ketimbang yang berpikir sebaliknya.

"Yang menolak UN hanya sedikit, tapi suaranya lebih nyaring dari yang pro. Mudah-mudahan semua dapat menyuarakan (manfaat UN), biar masyarakat bisa mendapat wawasan yang seimbang dan kita yang pro tidak dianggap salah," tandasnya.

Untuk diketahui, hari pertama Konvensi UN diwarnai aksi walk out dari sejumlah peserta. Alasannya, para peserta itu menilai Konvensi UN digelar tak berimbang dan hanya untuk menggiring masyarakat menyetujui UN.

Konvensi UN dirancang oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kegiatan yang dijadwalkan berlangsung pada 26 dan 27 September 2013 ini menghadirkan para pegiat pendidikan untuk bersama-sama menentukan format UN yang terbaik pada pelaksanaan UN tahun ajaran ini.

Kemendikbud sudah menggelar Pra-Konvensi UN di tiga kota di Indonesia, yakni Denpasar, Medan, dan Makassar. Ketiga kota itu dipilih dimaksudkan untuk mewakili Indonesia bagian tengah, Indonesia bagian barat, serta Indonesia bagian timur. Pra-Konvensi dari masing-masing daerah membawa usulan manajemen UN, terutama tentang persentase nilai kelulusan. Diusulkan juga masalah pencetakan serta distribusi soal UN, apakah akan dipusatkan atau dilaksanakan di masing-masing provinsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com