Kedatangan mereka disambut hangat pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), khususnya olegh Kepala Subbidang Pengelolaan Aspirasi Masyarakat Pusat Informasi dan Humas, Sigid Nurkusumo, di Kantor Kemdikbud, Jakarta, Rabu (23/10/2013) lalu.
"Jalan kaki dari Purwokerto sebanyak 20 anak, malamnya tetap istirahat. Selama dalam perjalanan mereka belajar tentang kehutanan dan pertanian. Anak-anak ini dari pendidikan layanan khusus (PLK)," kata penanggung jawab Boarding School Mbangun Desa, Muhammad Adib, yang turut mendampingi.
"Saya ke Jakarta sekaligus untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda," kata salah seorang peserta dengan antusias.
Peserta long march itu PLK pendidikan menengah. Mereka berasal dari Kampung Pesawahan, Desa Gunung Lurah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Purwokerto, Jawa Tengah. Turut bergabung dengan mereka, sebanyak 28 anak dari PLK pendidikan dasar, yang datang menyusul menggunakan kendaraan bus.
Adib, menjelaskan, kampung mereka berada di tengah-tengah hutan. Dia mengatakan, akses ke kampung mereka susah dan lokasi sekolah formal jauh.
"Persoalan lain mereka tidak sekolah karena tidak mampu dan tuntutan kerja dari orang tua," katanya.
Peraih Anugerah Peduli Pendidikan dari Kemdikbud tahun lalu ini mengatakan, konsep PLK di kampungnya adalah membangun desa. Jadi, kata dia, mereka belajar untuk menjadi kader di desanya.
"Kampung ini jadi laboratorium dan tempat mereka belajar praktik," katanya.
Adib menambahkan, di kampung mereka terdapat sebanyak 97 kepala keluarga dan 317 jiwa. Di antaranya terdapat sebanyak 26 anak usia sekolah yang tidak sekolah.
Selama berada di Jakarta mereka berencana mengunjungi sejumlah kantor kementerian dan kantor perbankan nasional. Mereka juga berharap dapat bertemu Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani SBY di Istana bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, Senin (28/10/2013) ini.
"Surat permohonannya sudah dikirimkan sebulan lalu. Kami mau bikin upacara kebangkitan anak-anak desa di Istana," pungkas Adib. (AGUNG SW/PIH)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.