KOMPAS.com - Bisa jadi, keputusan saya dan suami adalah kontroversial, yaitu mengajak anak kami sejak usia 2.5 tahun untuk naik gunung, bahkan di musim hujan sekalipun. Sebagian yang tidak mengenal kami secara dekat mencibir, bahkan tak jarang, mengatakan kami orang tua egois. Sementara itu, sebagian lainnya bilang salut dan mendukung.
Kami berdua tentu tahu risiko itu, yaitu pandangan miring membawa anak mendaki gunung di usia dini. Maka, lepas dari kontroversi setuju dan tidak setuju, saya tetap berupaya memaparkan alasan saya mengajak atau membawa anak saya mendaki gunung.
Semua orang tahu, mendaki gunung kerap kali diidentikan dengan kegiatan "heroik". Bahkan, ini dianggap olahraga yang menyerempet bahaya, dan tentu saja; kematian (Baca: Jangan Mau Mati Konyol di Gunung!).
Pendidikan karakter nomer wahid
"Now I see the secret of making the best person:
it is to grow in the open air,
and to eat and sleep with the earth."
(Walt Whitman)
Seperti kegiatan di alam bebas lainnya, sejatinya, mendaki gunung bagaikan sedang menjalani kehidupan. Aktivitas pendakian gunung memiliki banyak bahan pengajaran pendidikan karakter yang pastinya dibutuhkan seseorang jika ingin sukses dan bahagia dalam hidupnya.
Kata "karakter" di sini maksudnya bagaimana seseorang menampilkan kebiasaan positif dalam menyikapi segala kejadian yang dihadapinya dalam kehidupan. Kebiasaan positif itu tentunya dapat dipelajari dan perlu dibangun/dilatih. Melalui kegiatan mendaki gunung, seseorang dapat membangun karakter positif dirinya dengan alamiah.
Secara sadar, tentu saja, melakukan persiapan perjalanan pendakian akan melatih seseorang terbiasa untuk tidak gegabah dan selalu penuh perhitungan di setiap langkahnya. Dua hal ini pasti dibutuhkan dalam menjalani petualangan kehidupan sehari hari. Dengan melakukan perencanaan, seseorang juga belajar bertanggung jawab atas segala aktivitas yang akan dilakukannya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.