Binus International Perkuat Karier Mahasiswa di Bidang "Fashion"

"Kerja sama ini menitikberatkan kepada industri kreatif sebagai core competency para mahasiswa yang berorientasi pada karier di dunia fashion," ujar Minaldi Loeis, Dean Faculty of Creative Media & Technologies Binus International, di Jakarta, Kamis (30/1/2014).

Dia mengatakan, pasar perdagangan bebas antarnegara ASEAN akan dimulai pada 2015 mendatang dan salah satu bidang yang diprediksi akan menjadi leading industry adalah industri kreatif. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya industri kreatif yang bermunculan, baik di Indonesia maupun mancanegara.

"Industri kreatif saat ini semakin merambah ke kalangan generasi muda yang berlomba-lomba menciptakan kreasi dan inovasi dalam bidang ini sehingga kami di dunia pendidikan pun harus turut berperan serta menyediakan pendidikan dalam bidang kreatif untuk mereka, generasi muda kita," ujar Minaldi.

Di acara yang dihadiri langsung oleh perwakilan Northumbria University tersebut, berbagai macam karya mahasiswa jurusan Fashion Design dan Fashion Management Binus International ditampilkan dalam bentuk Mini Fashion Show. Selain itu, berbagai karya juga ditampilkan dalam Arts Exhibition, meliputi lukisan, foto, dan animasi atau visual communication karya para mahasiswa dan alumni School of Design Binus International.

Minaldi mengatakan, hadirnya Binus Northumbria Design School ini bisa semakin mempererat kerja sama yang telah terjalin sebelumnya, terutama para mahasiswa yang mengambil program Arts & Design, Fashion Design, dan Fashion Management.

"Mereka bisa mendapatkan dual degree dalam waktu 4 tahun tanpa harus ke luar negeri dan pada setiap akhir semester, tim audit dari Northumbria akan datang ke sini untuk memberikan workshop dan penilaian bagi mahasiswa dan dosen," tuturnya.
 
Hingga dua tahun terakhir ini, lanjut dia, mahasiswa School of Design Binus International telah berpartisipasi di ajang bergengsi Jakarta Fashion Week. Hasil-hasil karya busana yang ditampilkan para mahasiswa itu terinspirasi dari kebudayaan Lombok dan Kalimantan yang mendapat dukungan dari Northumbria University.