"Tantangan pendidikan di Indonesia itu adalah banyak orang yang harus diedukasi. Setiap orang harus diedukasi, paling tidak dengan pendidikan dasar 12 tahun," ujarnya usai penandatanganan kerjasama pendidikan dengan delegasi Inggris di Jakarta, Senin (3/3/2014).
Namun, lanjut Musliar, tak cukup dengan pendidikan dasar 12 tahun. Masyarakat Indonesia juga perlu merasakan bangku pendidikan yang lebih tinggi, yaitu dengan berkuliah di perguruan tinggi.
Dalam kaitan itulah, lanjut dia, delegasi dari tujuh perguruan tinggi di Inggris, Asosiasi Perguruan Tinggi dan Badan Jaminan Kualitas yang diwakili oleh Menteri Sains dan Universitas Inggris, David Willetts, melakukan pendandatanganan nota kesepahaman (MoU) pendidikan dengan Indonesia. Dalam MoU tersebut, delegasi itu menyoroti pendidikan mahasiswa Indonesia yang menimba ilmu di Inggris dan sebaliknya, serta penelitian terkait bidang agrikultur, teknologi dan kesehatan.
"Kami ingin mempromosikan perkembangan pendidikan di Indonesia. Kami memandang Indonesia berpotensi besar sebagai tempat riset bidang agrikultur, teknologi dan kesehatan," kata David.
Dia menilai, masyarakat Indonesia yang menempuh pendidikan perguruan tinggi sangat kurang dibandingkan dengan negara tetangganya, yakni Malaysia dan Singapura. Penandatanganan MoU tersebut diantaranya kerjasama antara University of Warwick, diwakili oleh Michael Tgriff, dengan LIPI yang diwakili oleh Lukman Hakim. Selain itu, University of Southampton, diwakili oleh Prof Don Nukbeam, dengan Universitas Indonesia yang diwakili Wakil Rektor dan Akademik bidang Kemahasiswaan UI, Bambang Wibawarta, mengenai kerjasama Ilmu Komputer.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.