Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"MM Online Learning", Inilah Kebebasan Belajar yang Penuh Tanggung Jawab!

Kompas.com - 03/03/2014, 20:58 WIB
Latief

Penulis

KOMPAS.com — Hampir semua universitas ternama di dunia saat ini telah masuk atau beralih menggunakan sistem online. Sistem ini hanya mengubah metode perkuliahannya, tetapi kualitas pendidikan tetap terjaga.

"Melalui sistem online ini, pihak penyelenggara pendidikan juga bisa membuka jaringan seluas-luasnya kepada mahasiswa dari satu kota dengan kota lain, bahkan dengan negara lainnya," kata Program Director MM Executive BINUS Business School, Tubagus Hanafi Soeriaatmadja, saat berbincang dengan Kompas.com di Jakarta, akhir Januari lalu.

Hanafi mengatakan, upaya menerapkan sistem online tersebut dilakukan BINUS Business School dengan menyelenggarakan MM Online. Universitas Bina Nusantara (Binus University) selama empat tahun ini telah serius mengembangkan metode perkuliahan secara online, terutama untuk jenjang sarjana (S-1). Berbekal pengalaman itu, lanjut Hanafi, dapat disimpulkan bahwa apabila seorang siswa mampu belajar menggunakan teknologi tinggi, maka hal itu akan menumbuhkan rasa percaya diri yang besar di dalam dirinya.

"Dari survei yang kami dapatkan itu, kami semakin yakin bahwa sistem online semakin unggul. Maka, tugas kami sekarang adalah menyosialisasikan ke masyarakat bahwa edukasi dengan sistem online itu sama dengan edukasi yang telah ada sebelumnya. Bahkan memiliki kemungkinan menghasilkan nilai lebih bagus dibandingkan dengan kelas face to face," ujar Hanafi.

Hanafi menyebut program MM Online ini sebagai program hybrid atau ramah lingkungan. Apabila di kelas biasa ada jadwal dan jam kuliahnya, di MM Online ini mahasiswa bebas untuk belajar maupun membuat review mata kuliah kapan pun ia mau. 

Kurnia Aziza/KOMPAS.com Program Director MM Executive BINUS Business School, Tubagus Hanafi Soeriaatmadja, saat berbincang dengan Kompas.com di Jakarta, akhir Januari lalu.
Hanafi mengaku, walaupun ada kebebasan dalam mengikuti perkuliahan online, pihak universitas tetap memberikan batas waktu pengumpulan tugas bagi mahasiswa. Tak hanya pengumpulan tugas yang diberikan batas waktu, pertanyaan mahasiswa kepada seorang dosen pun ada batas waktunya. Misalnya, apabila mahasiswa bertanya pada hari Senin, dosen dapat menjawab dalam satu hingga tujuh hari ke depan.

"Binus telah berpengalaman selama empat tahun dalam program online, sedangkan untuk program master atau S-2 yang berbasis teknologi, MM Online menjadi pelopor. Sehingga dalam membangun sistem online di MM Online, Binus tidak perlu lagi melewati proses yang berliku," kata Hanafi.

Upaya kecurangan

Secara teknis, jumlah mahasiswa MM Online dibatasi menjadi 25 mahasiswa di tiap kelasnya. Padahal, sistem perkuliahan online bisa mencapai kapasitas hingga ratusan mahasiswa. (Baca: Mengapa Siswa Kelas "Online" Lebih Unggul dari Kelas Konvensional?)

Namun, menurut Hanafi, demi efektivitas belajar mengajar, jumlah mahasiswa memang harus dibatasi. Selain itu, sebagai kampus yang memiliki Akreditasi A, seorang dosen di Binus tidak boleh mengajar lebih dari 25 mahasiswa di tiap kelasnya.

"Karena berbasis teknologi dan internet, teknik atau metode pembelajaran yang diterapkan tidak lagi utuh dengan tatap muka setiap hari di kelas, melainkan melalui video conference, diskusi
kelompok dengan cara chatting, dan sebagainya menggunakan perangkat teknologi dan internet," jelas Hanafi. 

Hanafi menuturkan, kegiatan tatap muka memang tetap dilaksanakan. Paling tidak, belajar tatap muka di kelas dilaksanakan selama dua kali, yaitu pada awal dan pada akhir semester.

Biasanya, kegiatan tatap muka pertama merupakan perkenalan antara mahasiswa dan dosen. Pada pertemuan pertama itu juga akan dijelaskan mengenai peraturan-peraturan yang berlaku selama perkuliahan dan penjelasan terkait perkuliahan berbasis online.

www.shutterstock.com Karena berbasis teknologi dan internet, teknik atau metode pembelajaran yang diterapkan tidak lagi utuh dengan tatap muka setiap hari di kelas, melainkan melalui video conference, diskusi kelompok dengan cara chatting, dan sebagainya menggunakan perangkat teknologi dan internet.
Selanjutnya, setiap minggu mahasiswa akan mendapatkan materi mata kuliah dari power points atau slide presentations yang dilengkapi dengan suara penjelasan dari dosen. Dari situ, mahasiswa bisa belajar atau melakukan review kapan pun dia mau.

Setelah mendengarkan review dan presentasi, mahasiswa berkewajiban untuk mengisi top up quiz terkait materi yang telah dipelajari sebelumnya. Kemudian, materi dapat berlanjut apabila seluruh pertanyaan dalam kuis dapat dijawab dengan benar.

Pada hari berikutnya, dosen bersama mahasiswa belajar melalui alternatif lain, seperti dengan forum chatting dan blog. Alternatif belajar itu sebagai sarana mahasiswa untuk memberikan pendapatnya berdasarkan pertanyaan yang diajukan oleh dosen dan sebaliknya.

"Dalam satu course ini, di mana satu mata kuliah dipelajari selama tiga bulan, akan ada satu kali dalam tiga bulan, metode pembelajaran dilakukan melalui video conference. Video ini adalah video belajar antara mahasiswa dengan dosen, dapat berupa presentasi tugas, diskusi langsung, maupun kuliah dari dosen tamu," paparnya.

Pada akhir perkuliahan, lanjut Hanafi, tetap akan ada kegiatan temu muka dengan pelaksanaan ujian akhir. Hal ini dilakukan untuk menanggulangi upaya kecurangan.

"Misalnya, jangan sampai sekretarisnya yang mengerjakan ujian karena online dan enggak ada yang mengawasi," kata Hanafi.

Saat ini, pendaftaran perkuliahan BINUS MM Online ditutup sejak 2 Oktober 2013. Pada Desember 2013 lalu, program MM Online ini sudah mulai diujicobakan kepada mahasiswa dan aktif dilaksanakan sejak Februari 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com