Pengarungan jeram-jeram Sungai Lariang baru dimulai pada 27 Februari di tengah debit air yang tinggi. Di hari pertama ini tim langsung disambut jeram-jeram besar, dan bahkan sempat melakukan satu kali lining (mengulur perahu dengan tali tanpa didayung oleh awak). Tiba di KM 23, tim memutuskan berhenti untuk membangun kemah. Sementara itu, tim telusur TN Lore Lindu sudah tiba di Desa Gimpu.
Keesokan harinya, tim berhasil mendayung sejauh 5 kilometer dan melewati 5 jeram besar hingga akhirnya berakhir di KM 28. Tanpa banyak rintangan, hari ketiga dan keempat pengarungan pun jeram-jeram sungai ini berhasil dilewati sampai di titik KM 53.
"Rencana awal kami memang pengarungan sungai ini akan berlangsung selama lima hari, yaitu dua hari pengarungan dan satu hari istirahat, kemudian melanjutkan pengarungan di dua hari berikutnya. Namun, ternyata kami tim berhasil mencapai target empat hari pengarungan tanpa ada satu hari untuk istirahat," kata Penanggungjawab Teknis Pengarungan, Kurniadi Sukma Wijaya, dalam emailnya kepada Kompas.com di Jakarta, Selasa (4/3/2014).
Seperti diberitakan sebelumnya, tim Ekspedisi Mapala UI bertolak ke kawasan Telusur Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) pada Jumat (21/2/2014). Selama dua pekan, selain untuk menjajal keganasan jeram-jeram Sungai Lariang, ekspedisi ini juga dilakukan untuk melakukan penelitian kondisi terkini TNLL di sisi DAS Lariang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.