Instruksi pertama M Noh adalah agar peserta ujian yang masuk ke ruang ujian tidak diperbolehkan membawa perlengkapan apapun kecuali alat tulis. Perlengkapan lainnya yang tidak berhubungan dengan pelaksanaan ujian agar diamankan di luar ruangan ujian.
Selanjutnya adalah pendampingan kepada peserta yang hendak menuju ke toilet. "Izin ke kamar mandi agar didampingi oleh guru maupun pengawas. Namun yang sejenis ya, perempuan dengan perempuan dan laki-laki," kata M Nuh saat melakukan inspeksi mendadak di SMA 70 Jakarta, Minggu (13/4/2014).
Ketiga, aparat kepolisian yang bertugas di sekitar lokasi agar menggunakan pakaian sipil. M Nuh berpendapat, kehadiran aparat keamanan berseragam lengkap bisa mempengaruhi siswa secara psikologis.
"Tetap dipantau di sekitar area harus steril. Mata telinga kita semua kita tunjukkan untuk memantau. Aparat kepolisian bejaga di luar, nggak ada yang di dalam kelas," katanya.
M Nuh menjelaskan naskah soal yang dibagikan tidak sama antara siswa satu dengan lainnya. Hal itu dilakukan bukan karena penyelenggara ujian nasional tidak mempercayai kejujuran siswa didik, melainkan untuk melatih kepercayaan diri mereka.
"Siswa taunya di kelas jenis soal ujian seperti apa. Soal diacak, bukan tidak memercayai anak-anak tapi kita ingin memberikan anak-anak agar mereka percaya dengan kemampuan sendiri," tandas Nuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.