"Karena di Jabar kampus negeri itu rasionya terlalu kecil dibanding penduduk yang ada. Kalau universitas negeri di Sumbar diserbu anak-anak Sumbar, tapi kalau di Bandung, diserbu seluruh Indonesia. Oleh karena itu, rasionya perlu diperbanyak," kata Ahmad Heryawan alias Aher, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (29/4/2014).
Aher mengatakan, enam perguruan tinggi baru yang diajukan Pemprov Jabar adalah Universitas Negeri Siliwangi di Tasikmalaya, Politeknik Negeri Subang, Universitas Negeri Swadaya Swagati di Cierbon, Universitas Negeri Singaperbangsa, Unsika di Karawang, serta kampus di luar domisili, yakni Universitas Padjadjaran di Subang.
"Dan IPB (Institut Pertanian Bogor) bikin di Sukabumi," sambung Aher.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera ini menilai, kehadiran universitas negeri baru diharapkan bisa meningkatkan angka partisipasi masyarakat akan pendidikan tinggi di Jabar. Pemprov Jabar, katanya, menargetkan angka partisipasi 35 persen.
"Angka partisipasi sekarang 20 persen-an, targetnya 35 persenlah," ucap Heryawan.
Usulan untuk mendirikan enam perguruan tinggi di Jabar ini akan disampaikan Heryawan dalam musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) nasional tahun anggaran 2015 yang akan diselenggarakan pada Rabu (30/4/2014). Musrenbang akan dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, serta para kepala daerah.
Selain memperjuangkan penambahan perguruan tinggi negeri, Heryawan mengatakan bahwa pihaknya berharap pemerintah pusat menambah anggaran untuk Pemprov Jabar. Menurut dia, suntikan dana pusat sangat ditunggu-tunggu untuk meningkatkan program Pemprov Jabar, terutama yang berkaitan dengan pembangunan infrastruktur.
"Karena kalau cerita tentang pendanaan, dana yang paling besar dibutuhkan oleh pemda adalah dana infrastruktur, termasuk dalam konteks ketahanan pangan, konteks ekonomi, pertanian, itu penting. Konteks mempertahankan produksi pangan, sayuran, daging, dan sebagainya," paparnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.