"Itu harusnya tidak boleh, apalagi ada copyright-nya. Itu 100 persen plagiat," kata Dhitta kepada Kompas.com, Rabu (7/5/2014).
Soal UN SMP yang diujikan serentak di seluruh Indonesia mulai Selasa (6/5/2014) kemarin ditemukan adanya kesamaan dengan soal PISA. Bahkan, pada soal tersebut juga terdapat gambar, yang pada sumber aslinya dilarang untuk diambil terkait hak cipta terhadap merek Skysails.
Dhitta menyayangkan hal tersebut dan mengaku dirinya merasa "kecolongan" dengan hal tersebut. Padahal, lanjut dia, selama ini pemerintah terus menekankan pada anak-anak untuk tidak mencontek.
"Faktanya, malah mereka sendiri yang mencontek," kata Dhitta.
Menurut dia, pihak PISA bisa menuntut pemerintah. Hal tersebut dapat terjadi karena pemerintah dianggap telah melakukan plagiat soal ujian.
Hal senada juga dilontarkan oleh dosen Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka, Elin Driana. Dia mempertanyakan izin pemerintah saat mengutip soal ujian dari PISA. Elin meragukan pemerintah memiliki izin dari PISA.
"Ini plagiat total namanya. Kalau pemerintah memang punya izin, ya cantumkan. Tapi, kok saya ragu ya," kata Koordinator Education Forum ini.
Elin mengatakan, di dunia pendidikan pengutipan adalah hal biasa. Namun, perlu juga dicantumkan sumber dan tahun penulisan agar tidak dicap sebagai plagiarisme. Kaidah inilah yang tidak ada pada soal UN SMP tahun ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.