Di hadapan para mahasiswa Binus, bermacam hal dipaparkan oleh Willy, termasuk ciri seorang leader atau pemimpin. Ia mengatakan, pemimpin yang profesional adalah mereka yang memiliki sikap disiplin dan tanggung jawab terhadap perusahaan dan karyawan, serta mampu membuat suatu keputusan.
"(Bagi) setiap leader di Adira Finance, yang kami terapkan disiplin dan profesional," kata Willy, saat berbicara di The Joseph Wibowo Center (JWC) lantai 3, Kampus Binus, Senayan, Jakarta, Rabu malam. Kedua sikap itu, ujar dia, diterapkan oleh semua kepala cabang Adira di seluruh pelosok Tanah Air.
Tidak mudah bagi para kepala cabang, ujar Willy, menangani puluhan ribu costumer Adira dan mengelola aset yang nilainya mencapai triliunan rupiah. "Kepala (kantor cabang) kami meng-handle 30 ribu accounts, dan me-manage sekitar Rp 2 triliun (nilai) aset. Kalau kepala cabang kami tidak bisa memainkan peran seperti ini, mungkin Adira Finance tidak bisa seperti sekarang ini," kata dia.
Dalam memimpin, imbuh Willy, Adira tak hanya mengejar sisi kecerdasan intelektual dari para karyawannya. Mereka juga mencari cara untuk mengedepankan kecerdasan emosional dan spiritual karyawan. Salah satu cara yang ditempuh, sebut dia, setiap pagi ada acara doa bersama.
"Anda kalau datang jam 8 pagi, itu ada doa pagi di setiap kantor kami," ujar Willy. Dalam pekerjaan, Willy mengatakan, Adira menerapkan suasana kerja yang nyaman bagi karyawan. Dengan pendekatan semacam itu, kata dia, bisa terbangun rasa kebersamaan yang kuat.
"Yang membuat karyawan stay, itu kedekatan yang kita bangun. Dengan membangun kultur yang kuat, militansi yang kuat, kebersamaan yang kuat, kita bisa hindarkan hal-hal yang sifatnya negatif," ujar Willy.
Ala Jokowi
Willy memaparkan pula kepada para mahasiswa Binus, peran seorang pemimpin tidak hanya berada di dalam kantor. Pemimpin, kata Willy, perlu turun ke lapangan untuk mengecek langsung bermacam kegiatan perusahaan.
Model kepemimpinan memeriksa langsung kegiatan perusahaan itu, sebut Willy, bak cara Gubernur DKI Jakarta dan blusukan-nya. "Kalau Pak Jokowi kan blusukan, nah kepala cabang kami harus hands on. Saya pun harus blusukan juga, supaya saya mengetahui persis apa yang terjadi di lapangan," ujar Willy.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.