Mendikbud: Penambahan Jam Belajar untuk Memangkas Ketertinggalan

Kompas.com - 16/08/2014, 12:04 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Jumlah jam pelajaran di Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan negara maju berpendapatan tinggi Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). Rata-rata jumlah jam pelajaran negara OECD sebanyak 6.800 jam per tahun, sedangkan Indonesia hanya 6.000 jam per tahun.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh menyampaikan, negara seperti Australia bahkan mencapai hampir 8.000 jam per tahun. Sementara itu, jumlah jam pelajaran Israel, Belanda, Italia, Spanyol, Meksiko, Perancis, Inggris, Jerman, dan Jepang, di atas 7.000 jam per tahun.

"Artinya, jumlah jam pelajaran di Indonesia dibandingkan dengan negara lain masih relatif lebih rendah. Meskipun hampir sama, sebagian besar melebihi kita," katanya di Jakarta, Kamis (14/8/2014).

Baca juga: Diskon Listrik 50 Persen Segera Berakhir, PLN Beri Saran Ini

Mendikbud lebih lanjut menjelaskan, ada beberapa negara, seperti Korea dan Finlandia, yang punya jumlah jam pelajaran lebih sedikit dibandingkan Indonesia. Namun, menurut Mendikbud, hal ini dikarenakan jumlah guru yang membimbing di kelas lebih banyak. Dia mencontohkan, di Finlandia, satu kelas bukan diisi 30-40 siswa, tetapi per kelompok kecil sehingga lebih efektif.

"Karena jumlah kelompok lebih kecil, efektivitasnya pun juga tambah besar. Selain itu, mereka tidak memiliki hambatan untuk gaji (guru),” katanya.

Mendikbud mengatakan, dengan melihat kondisi tersebut dan pertimbangan kondisi sosial masyarakat, pemerintah mengambil kebijakan menaikkan jumlah jam pelajaran. Dengan adanya penambahan ini, Mendikbud memastikan bahwa tidak ada penambahan biaya, bahkan mengatasi keluhan dari para guru yang kekurangan jam mengajar.

Baca juga: Sempat Batal Ikut Retreat karena Instruksi Megawati, Wali Kota Semarang Agustina Disebut Berangkat ke Magelang

"Naiknya 4-6 jam per minggu, bukan per hari. Masih tidak terlalu berat sebenarnya," katanya.

Mendikbud menambahkan, pada struktur Kurikulum 2013, jumlah jam mengajar untuk sekolah dasar/madrasah ibtidaiah naik dari 26-32 jam pada Kurikulum 2006 menjadi 30-36 jam pada Kurikulum 2013. Jika dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya, kata Mendikbud, maka jam pelajaran untuk SD bertambah 35-40 menit per hari.

"Kalau 30 jam (per minggu) dan masuknya pukul 07.00, maka pukul 11.00 sudah pulang," katanya.

Sementara itu, jumlah jam pelajaran untuk sekolah menengah pertama/madrasah sanawiah dinaikkan dari 32 jam pada Kurikulum 2006 menjadi 38 jam pada Kurikulum 2013. Adapun jumlah jam pelajaran untuk pendidikan menengah sebanyak 24 jam pada kelompok mata pelajaran wajib, sementara kelompok peminatan SMA 18-20 jam dan SMK 26 jam. (AGUNG SW)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
Baca tentang


Terkini Lainnya

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Edu
Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Edu
Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Edu
Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Edu
Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Edu
Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Edu
Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Mendagri soal Kepala Daerah Absen di Magelang: Tanggung Jawab ke Rakyat, Bukan Partai
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau