Jusuf Kalla Bicara Bentuk Ideal Kementerian Pendidikan...

Kompas.com - 04/09/2014, 06:12 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden terpilih, Jusuf Kalla, setuju dengan gagasan pemisahan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dia mengatakan Indonesia butuh banyak hasil penelitian untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan bangsa.

Masalah yang dihadapi Indonesia pada saat ini, sebut Kalla, mulai dari kedaulatan pangan hingga transportasi massal. Masalah pertanian, kata dia memberi misal, tak hanya butuh lahan baru sebagai solusinya tetapi juga perlu proses budi daya yang lebih efektif dan efisien.

"Tapi bagaimana ilmu pertanian masuk dengan bibit dan pengelolaan yang baik. Pengetahuan harus masuk ke masyarakat. Karena itu kami harapkan Kementerian Pendidikan dibagi dua," kata Kalla, Rabu (3/9/2014). 

Berbicara dalam acara silaturahmi Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Islam Swasta se-Indonesia (BKS PTIS), di aula Arifin Panigoro, Universitas Islam Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (3/9/2014), Kalla pun berpendapat kementerian pendidikan yang menangani pendidikan pun masih dipecah lagi.

Bentuk ideal kementerian yang menangani masalah pendidikan, sebut Kalla, adalah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, terpisah dengan Kementerian Pendidikan Tinggi dan Riset. Tujuan pemisahan ini, kata dia, adalah untuk mengintegrasikan pendidikan tinggi dengan penelitian.

Pemisahan tersebut juga akan mempermudah kontrol pemerintah terhadap perguruan tinggi sekaligus memacu perguruan tinggi untuk terus melakukan riset yang bermanfaat bagi masyarakat. "Jadi yang mengurus (masalah riset) bukan lagi tingkat Ditjen, melainkan kementerian."

(Nurmulia Rekso Purnomo/Hasanudin Aco)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau