Mau Belajar Membuat Opini dari Wartawan Senior Kompas?

KOMPAS.com - Dalam surat kabar, opini adalah kolom prestisius. Terutama di surat-surat kabar nasional, tidak sembarang opini bisa dimuat. Karena itu, tidak mengherankan bila nama-nama penulis opini yang terpampang adalah nama-nama tokoh dengan kedudukan atau jabatan dan pendidikan tinggi.

Kalaupun ada penulis yang namanya belum berkibar, tetapi opininya berhasil tembus surat kabar nasional, opininya tersebut dengan cepat menguatkan personal branding-nya. Pasalnya, sekali dimuat, opininya bisa dibaca ribuan hingga jutaan orang. 

Namun, kini informasi tidak hanya dikuasai oleh surat kabar. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, perlahan-lahan blog menjadi "rumah pribadi" tulisan para penulis yang ternyata cukup efektif sebagai tempat menuangkan dan menyebarkan opini.

Tak cukup di situ, munculnya social blog seperti Kompasiana pun semakin menggairahkan para penulis untuk menuliskan opininya karena tingkat keterbacaan jauh lebih tinggi daripada blog pribadi, apalagi dengan bantuan "jasa" media sosial.

Blog pribadi maupun social blog memang memudahkan penulis dalam menyebarkan opininya tanpa campur tangan editor. Namun, cukupkah sekadar bisa menyebarkan opini tanpa penulis mengetahui pakem-pakem menulis opini? Apa saja faktor yang harus diperhatikan penulis dalam menulis opini?

Budiarto Shambazy, wartawan senior Harian Kompas akan membagikan ilmu menulis opini dalam Kompasianival 2014 yang akan diselenggarakan pada Sabtu, 22 November 2014 di Gedung Sasana Budoyo Utomo, Taman Mini Indonesia Indah.

Ia akan menjadi pembicara sesi "Blogshop: Menjadi Penulis Opini" yang berlangsung pada pukul 14.30–15.00 WIB.

Selain blogshop tersebut, banyak lagi acara yang akan dilangsungkan di Kompasianival 2014 dari pukul 09.00 hingga 22.00 WIB. Daftar segera di http://grazera.com/kompasianival, gratis! (Wardah Fajri)