“Gerakan Pramuka terus melakukan tahapan perubahan di segala lini. Bagi Gerakan Pramuka revolusi mental dan revolusi sistem adalah dua hal yang berjalin berkelindan," kata Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Adhyaksa Dault, Selasa (2/12/2014), seperti dikutip dari siaran pers Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
Berbicara dalam "Peluncuran Resmi Pelaksanaan Akreditasi Gugus Depan dan Data secara Nasional melalui Website akreditasi.gugusdepan.com”, di Taman Rekreasi Wiladatika (TRW), Cibubur, Jakarta Timur, Adhyaksa menambahkan, "Akreditasi dan pendataan ulang adalah bagian dari revolusi sistemik Pramuka.”
Adhyaksa menargetkan pada 2018 seluruh gugus depan di seluruh Indonesia sudah terakreditasi, dengan 50 persen di antaranya terealisasi pada 2015 dan bertahap sampai memenuhi target tersebut. Menurut dia, akreditasi bisa menjadi cara untuk meningkatkan kualitas gugus depan.
"Gudep adalah ujung tombak Gerakan Pramuka, yang menjadi tempat berkumpul dan berlatih para anggota muda, dari Siaga, Penggalang, Penegak, dan Pandega," tegas Adhyaksa. “Dari sinilah (peran) pendidikan kepramukaan membentuk mental generasi muda Indonesia berawal."
Selain akreditasi gugus depan, Kwartir Nasional Pramuka juga mendata seluruh anggota Pramuka lewat jalur online. Selama ini belum ada data valid tentang jumlah anggota kegiatan kepanduan ini di seluruh Indonesia.
Wakil Ketua Kwarnas bidang Perencanaan, Pengembangan dan Kerja Sama, Marbawi, kebijakan akreditasi maupun pendataan online ini bertujuan meningkatkan performa Pramuka.
“Pembenahan ini merupakan bagian dari pembenahan fondasi organisasi Gerakan Pramuka untuk menjadi lebih baik, sekaligus memudahkan gugus depan melakukan akreditasi dari seluruh pelosok negeri," tegas Marbawi.
Seperti kerap disebut, salah satu jargon yang didengunkan Presiden Joko Widodo sejak masa kampanye Pemilu Presiden 2014 adalah revolusi mental. Menurut Jokowi, revolusi ini diperlukan untuk membawa kemajuan bagi Indonesia dari segala lini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.