Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akreditasi Internasional, Senjata Menuju "World Class University"

Kompas.com - 12/12/2014, 15:00 WIB
KOMPAS.com - Akreditasi masih menjadi aspek utama dalam lembaga pendidikan, terutama pendidikan tinggi, terlebih akreditasi dari luar negeri atau internasional. Semua itu tak hanya penting bagi perguruan tinggi, melainkan juga program studi di universitas tersebut.

Zaman semakin maju, dan globalisasi juga menuntut perguruan tinggi memiliki akreditasi terbaik di setiap program studinya. Akreditasi, terutama internasional, akan mampu menunjukkan kualitas dari sebuah program studi di universitas.

"Akreditasi itu kan berarti ada standar tertentu. Kita tidak bisa mengklaim diri kita sendiri bahwa kita memiliki kualitas internasional. Jadi, kita harus punya benchmark yang jelas, dan salah satu yang bisa memberikan objektif jelas, ya, akreditasi internasional," jelas Tatum Syarifah Adiningrum, Head of Learning & Faculty Development Binus University International (BUI), di Jakarta, Selasa (9/12/2014).

Tatum mengatakan, Binus University International (BUI) pun menyadari hal itu. Akreditasi harus menjadi bagian penting dalam pengelolaan pendidikan.

"Akreditasi ini berpatokan pada visi untuk menjadi world class university. Untuk menjadi world class university berarti kita harus selevel dengan universitas lain di dunia secara kualitas. Measurement-nya, ya, melalui akreditasi internasional," timpal Stephanus Remond Waworuntu, Dean of Faculty of Business BUI.

Untuk mewujudkan itu, fakultas bisnis di BUI kini telah mendapat akreditasi internasional. Akreditasi tersebut diberikan oleh EFMD (European Foundation of Management Development).

"Akreditasi untuk sekolah bisnis itu yang populer dan terkenal ada dua, afiliasi Amerika (US) dan afiliasi Eropa, EFMD. Jadi keduanya paling kuat saat ini untuk akreditasi business school," jelas Remond.

www.shutterstock.com EPAS bertujuan untuk mengevaluasi kualitas tiap program studi manajemen dan bisnis sehingga memiliki perspektif internasional. Akreditasi internasional ini hanya ditujukan untuk program akuntansi, manajemen, dan bisnis.
EFMD sendiri memiliki berbagai kategori akreditasi internasional. Menurut Head of Learning & Faculty Development Binus University International, Tatum Syarifah Adiningrum, fakultas bisnis di BUI masuk ke dalam kategori akreditasi internasional program studi yang disebut dengan EPAS (EFMD Program Accreditation System).

EPAS bertujuan untuk mengevaluasi kualitas tiap program studi manajemen dan bisnis sehingga memiliki perspektif internasional. Akreditasi internasional ini hanya ditujukan untuk program akuntansi, manajemen, dan bisnis. Maka, dari segi kualitas, fakultas bisnis BUI saat ini sudah setara dengan program-program studi lainnya dengan akreditasi sama di berbagai universitas di dunia.

Secara otomatis, akreditasi EPAS membuat fakultas bisnis BUI menjadi satu-satunya program bisnis di Indonesia yang berstandar internasional. Standar internasional itu kemudian membawa banyak keuntungan bagi fakultas bisnis BUI.

"Dengan adanya akreditasi internasional ini fakultas dan program studinya diperhitungkan di skala nasional dan juga internasional," ujar Tatum.

Akreditasi dari EFMD ini, lanjut Tatum, juga membuka langkah fakultas bisnis BUI untuk memiliki kerjasama dengan universitas dan program-program lain di dunia. Contohnya kerjasama program double degree dan student exchange.

Proses menuju EPAS

Sejak tiga tahun lalu fakultas bisnis BUI merintis jalan mendapatkan akreditasi EPAS. Banyak proses yang dilewati sebelum benar-benar mendapat akreditasi bergengsi itu.

"Tepatnya pada 2012 kita mulai benar-benar serius pada akreditasi ini. Saat itu kita mulai melakukan proses aplikasi dan melihat-lihat strategi untuk mendapatkan EPAS," kata Tatum.

Selama proses aplikasi, segenap komite fakultas diwajibkan membuat sebuah laporan untuk mengklaim lamaran yang diajukan. Laporan itu berisi berbagai data terkait fakultas bisnis di BUI.
EFMD, selaku pemberi akreditasi EPAS juga tak asal mengiyakan lamaran dari setiap program studi. Mereka tetap menguji kelayakan sebuah program dengan memberinya standar minimum ala EFMD.

"Ketika kami apply di 2012, ada sekitar 19 program lainnya yang juga mendaftar. Namun, tidak semuanya lolos dan mendapat akreditasi ini," ujar Karen Iman, Head of Programme School of International Business BUI.

Menurut dia, butuh waktu setidaknya dua tahun untuk membuat EFMD melihat laporan fakultas bisnis BUI dan mendatangkan asesor ke Indonesia. Namun, pemberian akreditasi EPAS dari EFMD sangatlah berbeda dengan pemberian akreditasi nasional dari BAN-PT. Jika BAN-PT memberikan akreditasi berdasarkan alumni, maka lain halnya dengan EFMD.

"EFMD melihat input yang masuk dari fakultas, bukan sekadar alumni yang telah bekerja di suatu tempat. Mereka akan melihat cara corporate dan alumni sama-sama memberikan masukan yang signifikan bagi fakultas terkait," jelas Karen.

Akreditasi EPAS mulai berlaku pada September 2014. Para lulusan fakultas bisnis BUI tahun lalu juga sudah mendapatkan akreditasi EPAS di ijazahnya.

Namun, akreditasi ini bukannya tanpa konsekuensi. Pencabutan bisa dilakukan jika fakultas atau program yang mendapatkan EPAS tidak bisa memberikan kualitas standar Eropa pada proses belajarnya.

EPAS sendiri berlaku selama tiga tahun. Selama tiga tahun tersebut EFMD terus melakukan monitoring terhadap fakultas bisnis BUI. Begitu masa tiga tahun habis, mereka harus segera melakukan reakreditasi guna mempertahankan akreditasi EPAS yang mereka miliki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com