Untuk itulah, perguruan tinggi sebagai institusi pendidikan harus mampu menciptakan kader-kader yang mampu bersaing sekaligus mempertahankan Indonesia dari invasi akademisi dan pekerja asing. Hal tersebut, menurut Rektor Binus University International, Harjanto Prabowo, hanya bisa diciptakan melalui standardisasi perguruan tinggi kelas dunia (world class university) yang harus mampu dicapai kampus-kampus Indoensia.
Harjanto menjelaskan, dengan menciptakan perguruan tinggi bertaraf internasional, baik dalam hal akademik dan pola pikir, mahasiswa pun akan mampu berkompetisi secara global.
"World class university mampu mendorong mahasiswa untuk bersaing dalam ranah global. Mereka dipersiapkan secara matang untuk menghadapi itu (MEA),” ujar Harjanto kepada Kompas.com, di Joseph Wibowo Center, Kampus Binus Senayan, Selasa (20/1/2015).
Klaim world class university seringkali didengungkan berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Sayangnya, lanjut Harjanto, klaim tersebut tak bisa dibenarkan bila perguruan tinggi yang bersangkutan tak memiliki akreditasi internasional.
"Pengakuan internasional ini berguna bagi mahasiswa yang ingin melanjutkan kuliah di luar negeri atau bekerja di mancanegara dan perusahaan multinasional. Hal ini disebabkan sudah terbentuknya akademik dan pola pikir mahasiswa secara global,” ujar Harjanto.
Dekan Eksekutif Binus International, Firdaus Alamsjah, menambahkan, untuk mencapai akreditasi internasional, perguruan tinggi harus memiliki pengajar yang kompeten, proses belajar mengajar yang baik, serta lulusan-lulusan yang memang berkualitas dan siap bersaing di dunia kerja.
"Dengan adanya akreditasi ini, mahasiswa setelah lulus mampu bertahan di negara sendiri saat gempuran pekerja asing masuk ke Indonesia. Bukan hanya itu, saya juga berharap agar mahasiswa secara mental dan akademik tak kalah saat bersaing di luar negeri," jelas Firdaus.
Baca: Akreditasi Internasional, Senjata Menuju "World Class University"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.