Peminat Beasiswa ke Luar Negeri Hanya 60.000 Orang, Kalah dengan Malaysia

Kompas.com - 30/01/2015, 18:56 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) menyelenggarakan pameran perdana pendidikan dan beasiswa bertajuk LPDP Edu Fair. Pameran yang diselenggarakan di Gedung Dhanapala, Kompleks Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (30/01/2015), itu dilaksanakan untuk memperkenalkan beragam program dan layanan beasiswa serta riset kepada masyarakat.

Direktur Utama LPDP Eko Prasetyo menuturkan, LPDP Edu Fair diikuti oleh 34 partisipan dari sejumlah perwakilan kedutaan asing dan perguruan tinggi. Keikutsertaan partisipan tersebut diharapkan mampu memberikan informasi kampus dan beasiswa bagi para fresh graduate dan profesional yang ingin melanjutkan studinya di luar negeri.

"Total ada 34 partisipan baik dari perwakilan kedutaan asing dan kampus yang ikut acara ini. Dari sana kita coba memberi informasi kepada masyarakat tentang program beasiswa ke luar negeri yang disediakan oleh LPDP," ujar Eko, Jumat (30/1/2015).

Perwakilan kedutaan asing yang mengikuti pameran ini beberapa di antaranya adalah Jepang, Australiia, Jerman, Amerika Serikat, Belanda, Inggris, dan Australia. Sementara itu, perwakilan dari kampus di antaranya adalah VU University Amsterdam, Osaka University, University of New South Wales, University of Groningen, Ghent University, University of Queensland, TU Delft, University of Adelaide, Institute Francais Indonesia, Queensland University of Technology, Lancaster University, Durham University, Monash University, Lund University, Twente University, Melbourne University, dan University of Birmingham.

Dengan adanya LPDP Edu Fair, Eko mengharapkan peminatan beasiswa untuk studi ke luar negeri dapat meningkat. Sampai saat ini, jumlah mahasiswa Indonesia yang melakukan studi dengan beasiswa ke luar negeri masih rendah dibandingkan negara lain.

Tahun lalu peminat beasiswa studi ke luar negeri hanya 60.000 orang. Eko menargetkan bisa meningkatkan 25 persen peminat pada 2015 ini.

"Mahasiswa Indonesia yang kuliah di luar negeri itu masih sangat sedikit. Kita kalah sama Malaysia. Di Inggris saja, mahasiswa asal Indonesia hanya 2.000, Sedangkan mahasiswa dari Malaysia sudah mencapai 17.000," lanjut Eko.

Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Kiagus Ahmad Badarudin mengatakan, LPDP Edu Fair merupakan momentum yang baik dalam peningkatan minat studi ke luar negeri. Hal ini dimaksudkan untuk dapat menambah tenaga kerja terdidik di Indonesia. Indonesia, pada 2030 nanti, membutuhkan tambahan 60 juta tenaga kerja terdidik untuk menjadi 10 besar kekuatan ekonomi dunia.

"Menurut riset McKinsey Institute, Indonesia memiliki kebutuhan tenaga kerja terdidik sebanyak 113 juta untuk tahun 2030. Kita sekarang cuma punya 55 juta. Butuh 60 juta lagi untuk sampai ke sana," ujar Kiagus.

Baca juga: Beasiswa Kuliah di Jepang, Belajarnya dengan Bahasa Inggris, Mau?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau