Jamel Tayeb Raih Prestasi dengan Tangan Kosong

Kompas.com - 10/02/2015, 17:50 WIB


KOMPAS.com - Sebagai seorang peneliti, Jamel Tayeb punya sebentuk cita-cita. Ia ingin memotret lengkungan Bumi dengan piranti sederhana. Jadilah, sebagaimana catatan yang dilansir dari laman intel.com pada Selasa (10/2/2015), ia menciptakan sebuah balon ruang angkasa yang berdaya rendah dan hanya seukuran ponsel pintar. Data terkumpul menunjukkan bahwa Tayeb juga menggunakan piranti lunak Intel Galileo.

Jamel Tayeb mengatakan bahwa karyanya itu mampu terbang setinggi 97.000 kaki sebelum kembali ke Bumi. "Mendapatkan foto lengkungan Bumi adalah mimpi seumur hidup saya," kata pria yang bekerja pada Intel's Software and Services Group.

Lebih lanjut, Jamel Tayeb mengatakan karyanya itu terwujud dengan tangan kosong. Maksudnya, di zaman seperti saat ini, kemajuan teknologi internet memudahkan banyak orang untuk merealisasikan mimpi mereka. "Saya mendapatkannya dari perangkat lunak open source dan sedikit bantuan dari teman-teman," tuturnya.

Jamel Tayeb menuturkan bahan-bahan untuk membuat balon tersebut sejatinya bisa dibeli secara daring. Bahkan, bahan-bahan itu bisa dibeli di hampir semua toko elektronik besar.

Sementara itu, Intel juga mengaitkan Intel Galileo sebagai bagian dari Internet of Things. Istilah ini dikenal juga dengan singkatan IoT. Istilah ini merupakan sebuah konsep yang bertujuan memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus seperti berbagi data, remote control, dan sebagainya, termasuk juga pada benda di dunia nyata. Contohnya, bahan pangan, elektronik, koleksi, peralatan apa saja, termasuk benda hidup yang semuanya tersambung ke jaringan lokal dan global melalui sensor yang tertanam dan selalu aktif.

Pada dasarnya, Internet of Things mengacu pada benda yang dapat diidentifikasikan secara unik sebagai representasi virtual dalam struktur berbasis Internet. Istilah Internet of Things awalnya disarankan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 dan mulai terkenal melalui Auto-ID Center di MIT.

Pada bagian selanjutnya, Edward Ross, Director of Inventor Platform of Intel’s New Devices Group mengatakan,"Galileo adalah untuk belajar dan mencipta. Perangkat ini cocok untuk pehobi, maupun anak sekolah."

Ia juga menambahkan bahwa perangkat keras dan lunaknya mudah digunakan. Intel Galileo pun kompatibel dengan biaya rendah, yang biasa digunakan untuk mikrokontroler Arduino dan makers kit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

Edu
Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

Edu
Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus  dan AAU

Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus dan AAU

Edu
BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

Edu
Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Edu
“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

Edu
Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Edu
Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan 'Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025'

Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan "Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025"

Edu
Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Edu
Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Edu
Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Edu
Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Edu
Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Edu
Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Edu
Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau