KOMPAS.com - Sebagai seorang peneliti, Jamel Tayeb punya sebentuk cita-cita. Ia ingin memotret lengkungan Bumi dengan piranti sederhana. Jadilah, sebagaimana catatan yang dilansir dari laman intel.com pada Selasa (10/2/2015), ia menciptakan sebuah balon ruang angkasa yang berdaya rendah dan hanya seukuran ponsel pintar. Data terkumpul menunjukkan bahwa Tayeb juga menggunakan piranti lunak Intel Galileo.
Jamel Tayeb mengatakan bahwa karyanya itu mampu terbang setinggi 97.000 kaki sebelum kembali ke Bumi. "Mendapatkan foto lengkungan Bumi adalah mimpi seumur hidup saya," kata pria yang bekerja pada Intel's Software and Services Group.
Lebih lanjut, Jamel Tayeb mengatakan karyanya itu terwujud dengan tangan kosong. Maksudnya, di zaman seperti saat ini, kemajuan teknologi internet memudahkan banyak orang untuk merealisasikan mimpi mereka. "Saya mendapatkannya dari perangkat lunak open source dan sedikit bantuan dari teman-teman," tuturnya.
Jamel Tayeb menuturkan bahan-bahan untuk membuat balon tersebut sejatinya bisa dibeli secara daring. Bahkan, bahan-bahan itu bisa dibeli di hampir semua toko elektronik besar.
Sementara itu, Intel juga mengaitkan Intel Galileo sebagai bagian dari Internet of Things. Istilah ini dikenal juga dengan singkatan IoT. Istilah ini merupakan sebuah konsep yang bertujuan memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus seperti berbagi data, remote control, dan sebagainya, termasuk juga pada benda di dunia nyata. Contohnya, bahan pangan, elektronik, koleksi, peralatan apa saja, termasuk benda hidup yang semuanya tersambung ke jaringan lokal dan global melalui sensor yang tertanam dan selalu aktif.
Pada dasarnya, Internet of Things mengacu pada benda yang dapat diidentifikasikan secara unik sebagai representasi virtual dalam struktur berbasis Internet. Istilah Internet of Things awalnya disarankan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 dan mulai terkenal melalui Auto-ID Center di MIT.
Pada bagian selanjutnya, Edward Ross, Director of Inventor Platform of Intel’s New Devices Group mengatakan,"Galileo adalah untuk belajar dan mencipta. Perangkat ini cocok untuk pehobi, maupun anak sekolah."
Ia juga menambahkan bahwa perangkat keras dan lunaknya mudah digunakan. Intel Galileo pun kompatibel dengan biaya rendah, yang biasa digunakan untuk mikrokontroler Arduino dan makers kit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.