JAYAPURA, KOMPAS.com — Pelaksanaan pendidikan Kepaniteraan Klinik bagi 95 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Cenderawasih di Rumah Sakit Dok II, Jayapura, Papua, terhenti selama 18 bulan terakhir. Hal itu disebabkan ada masalah di internal kampus itu. Sejumlah dosen dan mahasiswa menyatakan, ada tekanan dari oknum mantan pejabat di Fakultas Kedokteran beserta simpatisannya.
Kepaniteraan merupakan pendidikan profesi bagi dokter muda yang telah mendapatkan gelar strata satu. Kepaniteraan berlangsung selama dua tahun di rumah sakit yang ditunjuk universitas.
Rakhel Sagrim, seorang calon dokter muda di Jayapura, Selasa (24/2), mengatakan, para mahasiswa frustrasi karena tidak bisa mengikuti pendidikan profesi. Padahal, mereka telah diwisuda dari Universitas Cenderawasih pada tahun 2013. ”Ketika akan mengikuti pembagian tugas dokter muda di Rumah Sakit Dok II, Sabtu (23/2), salah seorang rekan kami bernama Beny Suripaty dipukul beberapa simpatisan oknum itu. Akibatnya, kami kembali batal mengikuti pendidikan profesi,” kata Rakhel.
Koordinator Pendidikan Profesi James Timothy menuturkan, dirinya juga mendapatkan intimidasi dari oknum mantan pejabat FK Uncen itu pada 31 Januari 2014. ”Selama oknum itu dan simpatisannya meneror kami, pendidikan Kepaniteraan tidak akan berjalan,” ujarnya.
Perwakilan orangtua mahasiswa, Marthen Sagrim, menyatakan telah bertemu dengan para petinggi Uncen, anggota DPR Papua, dan Pemerintah Provinsi Papua untuk membahas masalah itu. Namun, ketiga pihak tersebut belum menyelesaikan masalah itu. ”Para orangtua telah membayar biaya pendidikan profesi dokter muda sebanyak dua kali. Satu kali pembayaran sebesar Rp 1,3 juta,” katanya.
Dibawa ke PTUN
Marthen menyatakan berencana bertemu dengan oknum itu beserta sejumlah pihak untuk membahas masalah tersebut. ”Jika tidak ada solusi, kami akan membawa perkara ini ke Pengadilan Tata Usaha Negara. Kami akan menuntut semua pihak yang menghambat pendidikan mahasiswa,” ujarnya.
Rektor Uncen Karel Sesa mengatakan, kegiatan pendidikan profesi di RSUD Dok II belum terlaksana hingga saat ini. Dia akan memindahkan mahasiswa ke sejumlah rumah sakit untuk menjalani pendidikan profesi.
Gubernur Papua Lukas Enembe menyatakan telah mendapatkan informasi mengenai kekisruhan pelaksanaan pendidikan profesi dokter di Uncen. ”Saya akan berkoordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan Papua Aloysius Giay,” kata Lukas. (FLO)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.