Perpustakaan, Jaminan Pendidikan di Jepang

Kompas.com - 02/03/2015, 16:07 WIB


KOMPAS.com - Perpustakaan menjadi jaminan pendidikan di Jepang untuk memajukan generasi muda. Makanya, perpustakaan dengan koleksi komplet menjadi andalan bagi sekolah-sekolah di Jepang untuk menggaet calon-calon siswa. "Perpustakaan adalah salah satu ciri sekolah di Jepang," tutur School System Coordinator untuk Hikari Japanese School, Wiginy Kusliawan, di Jakarta pada Senin (2/3/2015).

Media massa di Tokyo, Jepang, Yoshiko Shimbun, dalam wartanya beberapa waktu silam menunjukkan bahwa kebiasaan membaca di Jepang berawal dari sekolah. Sebelum memulai pelajaran, guru mewajibkan siswa membaca selama sepuluh menit. Menariknya, kebiasaan ini berlangsung lebih dari 30 tahun.

Jam masuk sekolah di Jepang dimulai pada pukul 07.00 waktu setempat. Tetapi gerbang sekolah mulai ditutup 15 menit sebelum pelajaran formal dimulai. Pada jam inilah biasanya peraturan tersebut dilaksanakan. Dengan demikian, pada lima belas menit pertama anak-anak sekolah dasar diwajibkan membaca buku apa pun yang dipilihnya dari perpustakaan sekolah.

Cahaya

Lebih lanjut, imbuh Wiginy, pihaknya akan membuka sekolah Hikari mulai April tahun ini. Sekolah tersebut berada di kawasan Orange County CBD Lippo Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Luas lahan Orange County mencapai 322 hektare. "Untuk tahap awal, kami membuka sekolah taman kanak-kanak," tuturnya sembari menambahkan pembukaan pada April menyesuaikan diri dengan sistem sekolah di Jepang.

Wiginy mengatakan, untuk sementara waktu, sekolah akan memanfaatkan lahan seluas 2.100 meter persegi. Di situ, akan ada delapan ruang kelas, termasuk perpustakaan. Menurutnya, ke depan, bakal dibangun pula lapangan sepak bola, stadion tertutup, lintasan bersepeda, serta sarana lainnya sesuai standard pendidikan di Jepang. "Kami memang menyasar anak-anak para ekspatriat Jepang," tuturnya.

Masih menurut Wiginy, jumlah ekspatriat Jepang, khususnya, di kawasan Timur Jakarta, ada sekitar 5.000 orang. Kebanyakan dari mereka bekerja di industri-industri penanaman modal asing (PMA) Jepang.

Sekolah Hikari yang berarti cahaya atau terang akan menggunakan dua bahasa pengantar yakni Jepang dan Inggris. Sementara, kata Wiginy, sekolah rerata memungut uang bulanan per siswa sebesar 300 dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau