Pekan Ini, “StuNed Day” Jadi Hajatan Besar Mahasiswa Indonesia di Belanda

Kompas.com - 04/03/2015, 13:06 WIB
Latief

Penulis

DEN HAAG, KOMPAS.com– Nuffic Neso Indonesia bersama Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Belanda kembali akan mengg elar StuNed Day 2015 di kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag, Sabtu (7/3/2015). Selain monitoring dan evaluasi Nuffic Neso Indonesia sebagai implementing agency StuNed, kegiatan tersebut juga untuk membuka jejaring dan sosialisasi sesama penerima beasiswa StuNed dan beasiswa lainnya di Belanda.

StuNed Day 2015 akan menjadi forum diskusi pelajar terbesar di Belanda yang mengangkat tema Dinamika dan Tantangan Kerjasama Bilateral Indonesia-Belanda. Selain itu, akan ada juga penampilan para mahasiswa, serta sesi berbagi informasi antar-penerima beasiswa StuNed.

"Jadi, walaupun namanya StuNed Day, acara ini terbuka untuk mahasiswa Indonesia non-StuNed yang studi di Belanda. Ini penting, karena acara ini juga bernilai strategis dari sisi kerjasama bilateral antara Indonesia dan Belanda,” ujar Koordinator Beasiswa Nuffic Neso Indonesia, Indy Hardono, Selasa (3/3/2015).

Indy mengatakan, pelaksanaan StuNed Day sudah menjadi tradisi sejak 10 tahun lalu. Acara tersebut bukan sekadar ajang kumpul, lanjut dia, namun juga forum menarik untuk berdiskusi seputar permasalahan-permasalahan aktual di Indonesia yang justeru dapat meningkatkan rasa cinta terhadap Tanah Air.

Tak hanya itu, Kegiatan tersebut juga harus dimanfaatkan para pelajar, terutama karena mereka akan menjadi bagian dari alumni Belanda (Holland Alumni Network) yang akan memberikan infomasi sebanyak mungkin seputar kegiatan para alumni. Lebih dari itu, para pelajar itu kelak akan menghadapi banyak tantangan dalam karir mereka

“Sehingga mereka diharapkan dapat menjadi alumni Belanda yang aktif dan professional setelah lulus nanti. Mereka harus bisa memaksimalkan kemampuan, pengalaman, dan wawasannya untuk mengembangkan pribadi dan profesi mereka, serta bisa mempererat hubungan bilateral"antara Indonesia dan Belanda,” ujar Indy.

StuNed atau Studeren in Nederland (Studi di Belanda) merupakan program beasiswa dari Pemerinth Belanda khusus pelajar Indonesia. Program beasiswa ini bertujuan untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia Indonesia dengan fokus pada pelamar berprestasi tinggi dan para profesional muda. Selain itu, program beasiswa ini juga diharapkan dapat mempererat hubungan antara warga dan organisasi dari Indonesia dan Belanda sehingga dapat memperkuat kerjasama bilateral kedua negara.

Saat ini StuNed memprioritaskan bidang-bidang meliputi Perdagangan Internasional, Keuangan dan Ekonomi, Transportasi, (Agro) logistik dan Infrastruktur, Keamanan dan Penegakan Hukum, Air, Agro-Pangan dan Hortikultura, serta Manajemen Kesehatan. Perguruan tinggi di Belanda sendiri menawarkan berbagai program magister dan kursus singkat yang diajarkan dalam bahasa Inggris terkait bidang-bidang prioritas tersebut. Program studi itu antara lain Hubungan Internasional, Diplomasi Internasional, Hak Asasi Manusia dan Hukum Pidana, Perdagangan Internasional dan Hukum Investasi, Bisnis dan Ekonomi Internasional, Manajemen Air, Pengembangan Lahan dan Air untuk Ketahanan Pangan, Manajemen Rantai Produksi Pertanian, Manajemen Logistik, dan Ekonomi Kesehatan.

Baca juga: Masih Terbuka... "Deadline" Beasiswa StuNed Diperpanjang hingga April!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Video rekomendasi
Video lainnya


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau