Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/03/2015, 19:49 WIB
|
EditorLatief

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendidikan untuk anak kerap kali ditujukan untuk mereka dengan rentang usia 4-6 tahun. Padahal, menurut penelitian, anak pada usia 0-3 tahun sudah butuh pendidikan.

Penelitian tersebut mengatakan, usia pada rentang 0-3 tahun merupakan Golden Age. Dikatakan demikian karena 80 persen pertumbuhan otak terjadi pada masa usia emas tersebut, sedangkan penyempurna sebesar 20 persen terbentuk pada masa pendidikan di atas usia tersebut.

"Lalu kenapa di usia emas tersebut, pendidikan tidak diprioritaskan. Terlebih bagi anak-anak yang tumbuh di kawasan kumuh perkotaan. Jangankan pada usia segitu, pendidikan selalu terbatas biaya dan waktu," kata Andrew Collien, salah satu mahasiswa Binus Business School, Selasa, (10/3/2015).

Hal itulah yang kemudian membawa Andrew beserta tiga teman lainnya, Handrich Kongdro, Mario Tanuwijoko, serta Inez Rarasati mewakili Binus University International untuk menyampaikan solusi atas pekerjaan rumah yang tak kunjung selesai ini dalam ajang 'Hult Prize'.

Hult Prize adalah ajang kompetisi tahunan skala internasional untuk mencari solusi terbaik dari berbagai masalah kesejahteraan sosial dunia. Tahun ini, tema yang diangkat adalah “Early Childhood Education for Urban Slum”.

Urban Slum

Menurut Andrew dan timnya, pendidikan tak harus selalu berbentuk media kelas dan guru. Pendidikan bisa diterapkan dimana dan oleh siapa saja. Dalam hal ini orangtua memiliki peran penting.

Pengaruh minimnya pendidikan anak usia dini di kawasan kumuh perkotaan adalah timbulnya fenomena word gap, yaitu kemampuan mereka menyimpan koleksi kata-kata dalam otak. Akibatnya akan jelas terlihat saat mereka berada di sekolah formal.

"Sekolah formal itu tempat mereka berbaur dengan anak-anak lain yang sudah mendapat pendidikan saat usia dini," ungkapnya.

Menurut dia, bila pendidikan sudah disadari harus diberlakukan sedini mungkin, bukan hanya fenomena word gap dapat dipecahkan, melainkan juga mereduksi angka kejahatan di masa datang.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+