Seperti Inilah Enaknya Kuliah "Online"...

Kompas.com - 09/04/2015, 12:03 WIB
Adhis Anggiany Putri S

Penulis

KOMPAS.com — Saat ini pendidikan menjadi salah satu poin penilaian penting dalam perkembangan karier di banyak perusahaan. Minimal, mereka menuntut karyawannya memiliki titel sarjana (S-1). Alhasil, banyak karyawan lulusan diploma (D-3) yang melirik kuliah kelas karyawan sebagai alternatif sambil bekerja.

Namun, karena mutu pendidikan dan reputasi universitas juga penting, kebanyakan orang memilih menempuh perjalanan cukup jauh demi mengejar gelar. Untuk mereka yang bekerja di kota besar, misalnya Jakarta, semua itu masih harus ditambah dengan masalah kemacetan. Sementara itu, mereka yang tinggal dan bekerja di daerah pinggiran kota mendapat pendidikan bermutu dengan jadwal perkuliahan sesuai dengan agenda kesibukan bukanlah hal mudah. Lalu, kenapa tidak memilih kuliah online saja?

Saat ini, karena jadwal perkuliahan begitu fleksibel, kemacetan dan hiruk pikuk jalan di Ibu Kota sudah tak perlu dirisaukan. Waktu di akhir pekan yang sangat berharga untuk melepas lelah, melakukan hobi tertentu, atau berkumpul bersama keluarga masih bisa dilakukan.

"Kalau aku, tiap Sabtu pasti mengerjakan tugas, Minggu submit, jadi masih bisa jalan-jalan dan tidak kebut-kebutan dengan waktu kerja," ujar Adelia Swastika, marketing communication di perusahaan akuntan publik di Jakarta, kepada Kompas.com, Selasa (7/4/2015).

Adelia atau akrab disapa Adel adalah alumni yang telah menyelesaikan gelar sarjana ekonominya (S-1) di Binus Online Learning, Binus University. Menurut dia, karena kebanyakan peminat kuliah jenis online adalah orang-orang dengan kesibukan dan jadwal pekerjaan padat, sesi perkuliahan langsung di dalam kelas pun tidak terlalu sering dilakukan.

"Memang, bagaimanapun tatap muka dengan dosen itu perlu, karena ada materi yang membutuhkan penjelasan langsung dan interaktif, jadi kita tetap harus datang ke kampus. Tapi, intensitasnya rendah, hanya dua kali dalam satu semester," jelas Adel, sapaan akrab Adelia.

Selain itu, biasanya dosen di perkuliahan online lebih mengerti dengan kesibukan para mahasiswanya. Bila perlu, mahasiswa bisa berdiskusi mengenai materi tertentu, baik secara langsung maupun secara online.

"Dosennya sangat pengertian dan kooperatif. Mereka mau meluangkan waktu lebih untuk berbagi dan berdiskusi tentang materi, tugas, bahkan skripsi mahasiswanya," kata Adel.

Dia akui, saat ini memang belum banyak perguruan tinggi yang menyediakan perkuliahan online dengan sistem yang mumpuni dengan jaminan mutu pendidikan setara dengan perkuliahan model konvensional. Namun, jika meneliti lebih jauh, sudah ada beberapa universitas swasta membuka perkuliahan online mulai dari jenjang S-1 sampai S-2.

"Saat itu, yang memiliki kelas online learning tidak banyak. Banyak teman saya yang kuliah di Binus. Mereka mereferensikan bahwa Binus bagus," jelas Adel. 

Sekarang, lanjut dia, tinggal menentukan program studi yang akan diambil dan membandingkan fasilitas-fasilitas perkuliahan online yang ada sehingga cocok dengan kebutuhan. Sebab, setiap universitas memiliki program studi, sistem, dan fasilitas unggulan beragam dan berbeda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau