Mendikbud: UN 2015 sebagai Perintis Perbaikan Sistem Pendidikan

Kompas.com - 16/04/2015, 08:00 WIB
Muhamad Malik Afrian

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak hal masih harus dievaluasi dari hasil pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2015 yang telah memasuki hari ketiga, Rabu (15/4/2015). Pelaksanaan UN berbasis kertas untuk tingkat sekolah menengah atas (SMA)/sederajat telah selesai hari ini, sementara pelaksanaan UN berbasis komputer masih berlanjut beberapa hari lagi.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan, secara umum pelaksanaan UN saat ini dalam suasana pembelajaran, bukan lagi dalam suasana ketakutan. UN memang menjadi sesuatu proses yang sakral sehingga perlu dipersiapkan saat menghadapinya.

"Tapi harus dilakukan dengan santai tanpa harus merasa takut. Sudah beberapa hari melakukan kunjungan ke beberapa sekolah terlihat ekspresi setiap anak yang mengikuti UN tidak stres atau ketakutan. Hal ini pastinya sangat baik bagi perkembangan pendidikan Indonesia ke depannya," ujar Mendikbud di kantor Kemendikbud, Rabu (15/4/2015).

Sementara itu, Mendikbud juga mengatakan bahwa proses distribusi naskah UN selama ini berjalan dengan baik. Tidak ada laporan-laporan mengenai keterlambatan pengiriman yang signifikan.

"Memang, dalam proses UN kali ini masih belum sepurna 100 persen. Jika dilihat secara keseluruhan, semua prosesnya berjalan baik," katanya.

Sementara itu, Mendikbud mengatakan bahwa ada kekurangan amplop soal UN atau tertukarnya label mata pelajaran. Namun, hal tersebut sudah ditangani dengan mengantisipasi menggunakan soal cadangan yang sudah disiapkan bila terjadi sesuatu dalam proses UN. Sedangkan pada UN berbasis komputer ada beberapa masalah saat pelaksanaannya, seperti listrik yang terinterupsi, login yang gagal, hingga sinkronisasi server. Permasalahan itu pun bisa ditangani dengan segera.

"Apa pun yang pertama kali, pasti ada kendala dan rintangan. Ini menjadi proses dalam sebuah perintisan. Tapi, bila diperhatikan dari total sekolah yang menyelenggarakan relatif kecil. Jadi, evaluasi ini nantinya dapat dilakukan untuk ke depannya agar UN bisa lebih efisien dalam segala prosesnya," ujar Mendikbud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau