Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/04/2015, 10:05 WIB
|
EditorLatief

KOMPAS.com - Pada 2009 lalu sektor pariwisata Indonesia menempati urutan ketiga penyumbang devisa terbesar negara setelah migas dan kelapa sawit. Dua tahun kemudian, pada 2011, sebanyak 8,3 persen dari total GDP Indonesia dihasilkan oleh industri pariwisata.

Prestasi itu terus berlanjut. Karena, pendapatan sektor ini bahkan meningkat dari 8,5 miliar dollar AS pada 2012 menjadi 9,8 miliar dollar AS pada 2014.

Kabar menggembirakan itu telah membuka banyak kesempatan kerja baru. Diperkirakan satu dari sebelas pekerjaan di Indonesia berasal dari lini ini. Namun, sayangnya perkembangan tersebut harus ditunjang oleh kemampuan sumber daya manusia (SDM) lokal untuk mengisi dan mengembangkan pariwisata Indonesia ke arah lebih baik.

Yuliana, Head of Hospitality and Tourism Management Program-Binus International, kepada KOMPAS.com, Rabu (22/4/2015), mengatakan bahwa Indonesia kekurangan orang-orang kompeten di bidang pariwisata. Ia khawatir akan hal itu.

"Lihat saja, kebanyakan hotel di Indonesia mempekerjakan orang asing, terutama untuk level menajerial ke atas, mulai general manager, supervisor, bahkan executive chef," tutur Yuliana.

Menurut dia, hal tersebut disebabkan karena pendidikan kepariwisataan di Indonesia hanya membekali kemampuan kejuruan. Bahkan, sampai 2013 lalu kepariwisataan masih belum dikategorikan sebagai ilmu pasti. 

"Sehingga tidak mungkin melanjutkan pendidikan pariwisata ke jenjang S-2 atau S-3. Hanya mentok di D-4," katanya.

Padahal, lanjut Yuliana, mengelola bisnis pariwisata dibutuhkan keahlian lebih, bukan sekedar praktik kejuruan. Untuk masuk jajaran manajerial, SDM harus memahami bisnisnya juga.

"Nah, ini yang dipelajari di Hospitality and Tourism Management," katanya.

Yuliana melanjutkan bahwa dengan mengambil jurusan itu gelar yang akan diperoleh adalah sarjana ekonomi (SE). Mereka nantinya mampu menjadi agen pembaru kepariwisataan Indonesia sehingga Indonesia bisa menjadi tuan rumah seutuhnya di negeri sendiri.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com