Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menristek Dikti Larang Universitas PGRI Kupang Terima Mahasiswa Baru

Kompas.com - 05/06/2015, 02:30 WIB

KUPANG, KOMPAS.com - Gubernur NTT, Frans Lebu Raya mengatakan, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir telah melarang Universitas PGRI Kupang menerima mahasiswa baru pada tahun kuliah 2015/2016.

"Larangan itu ditetapkan karena belum terselesaikan masalah internal. Sehingga pak Menteri memutuskan Universitas PGRI Kupang tidak boleh menerima mahasiswa baru lagi," kata Frans kepada wartawan di Kupang, Kamis (4/6/2015).

Gubernur Frans mengharapkan agar masalah di antara kedua pihak yang merupakan masalah internal tersebut dapat terselesaikan. Dengan demikian, proses penerimaan mahasiswa baru dapat segera dilakukan.

Sementara itu, ia juga meminta agar para mahasiswa yang masih menimba pendidikan di universitas tersebut dapat terus mengikuti proses perkuliahan seperti biasanya, sehingga tidak mengalami ketertinggalan pelajaran.

Sebagai Gubernur NTT, Frans sendiri telah memfasilitasi agar perseteruan internal di universitas tersebut dapat segera terselesaikan. Bahkan sampai tiga kali, tambah gubernur, belum mendatangkan hasil.

"Bahkan, waktu Menteri datang itu salah satu tujuannya adalah mendamaikan kedua belah pihak. Namun karena tak lengkap, maka pertemuan tersebut dibatalkan," tuturnya.

Sebelumnya, dalam kunjungan Menristek Dikti ke Kupang pada Senin (1/6) Menteri Nasir hendak melakukan pertemuan tertutup dengan pengurus PGRI, baik itu Yayasan dan pihak rektorat untuk menyelesaikaan konflik internal di antara kedua belah pihak.

Selain membahas soal itu, tujuan pertemuan itu juga membahas soal adanya dugaan ijazah palsu yang dimiliki oleh Rektor Universitas PGRI Samuel Haning.

Masalah internal yang sedang melanda Universitas PGRI Kupang, lanjut Gubernur Frans, harus segera diselesaikan dan dibahas di internal pengelola, serta kembali ke tujuan awal pendirian universitas tersebut, yakni untuk mencerdaskan anak bangsa di daerah ini.

"Kalau masalah ini terus berlarut-larut bisa-bisa universitas PGRI ditutup dan kasihan anak-anak yang sedang kuliah," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com