Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

40 Staf Kementerian Raih Beasiswa "Tailor Made" ke Belanda

Kompas.com - 22/10/2015, 11:08 WIB
Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Belanda melalui program beasiswa studeren in Nederland atau StuNed (studi di Belanda) kembali memberangkatkan 40 orang staf dari dua kementerian. Para penerima beasiswa tersebut akan mendapatkan pelatihan di Belanda pada pada Oktober nanti.

Pelatihan tersebut akan menitikberatkan pada peningkatan pengetahuan dan kemampuan praktis yang akan membawa pengaruh langsung terhadap profesionalisme kinerja para peserta.

Staf Kementerian Sekretariat Negara yang mendapat beasiswa StuNed Tailor-Made Training akan diberikan kesempatan mendalami 'Conflict Resolution and Mediation' di Vrije  University Amsterdam. Selain staf Kementerian Sekretariat Negara, pelatihan tersebut juga mengikutsertakan perwakilan dari Ombudsman Republik Indonesia, Kementerian Dalam Negeri, dan juga Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan.

Pada sesi pre-departure briefing di Jakarta, Rabu (21/10/2015), Menteri Sekretaris Negara Prof Pratikno mengaku senang para staf di institusinya mendapatkan beasiswa dengan materi yang sesuai kebutuhan untuk pencapaian pemerintahan yang demokratis dan akuntabel.

"Selain itu, pengalaman internasional bagi calon pemimpin masa depan melalui pelatihan di tingkat internasional juga tidak kalah pentingnya dalam proses pengembangan organisasi," ujar Pratikno.

Sementara itu, Deputy Head of Mission Kedutaan Belanda di Indonesia, Ferdinand Lahnstein, mengatakan bahwa saat ini Indonesia dan Belanda punya pandangan sama tentang pendidikan.

RI dan Belanda menempatkan pendidikan sebagai salah satu sektor penting yang dapat mempererat hubungan bilateral kedua negara dan terbangunnya komunikasi antar-masyarakat kedua negara.

"Pelatihan ini sendiri secara khusus mendukung kerjasama kedua negara di bidang keamanan dan penegakan hukum," ujar Ferdinand.

Dia juga menekankan kesesuaian Belanda sebagai tempat belajar terkait topik pelatihan tersebut. Menurut dia, Belanda memiliki pengalaman luas dalam hal penanganan konflik.

Menggali pengalaman

Sementara itu di Bandung, staf Balai Besar Logam dan Mesin, Kementerian Perindustrian, juga mendapatkan beasiswa StuNed Tailor-Made Training untuk topik 'Capacity Building in Engineering Design for Machinery and Metal Industries'. Program training for trainers selama dua minggu itu akan dilaksanakan di Hanze University of Applied Sciences, Groningen, yang bekerjasama dengan Politeknik Bandung.

"Engineering design merupakan tahap sangat penting dalam proses pengembangan industri, dan pelatihan ini untuk menjawab tantangan itu. Melalui pengembangan produk terkait, seperti mesin dan peralatan khusus berhubungan dengan industri pertanian untuk mendukung program ketahanan pangan nasional," kata Eddy Siswanto, Kepala Balai Besar Logam dan Mesin, pada sambutan pre-departure session di kantor Balai Besar Logam dan Mesin, Bandung.

Direktur Nuffic Neso Indonesia Mervin Bakker mengaku yakin para penerima beasiswa akan mendapat pengalaman dan pembelajaran terbaiknya selama di Belanda. Dia berharap mereka bisa memanfaatkan kompetensi spesifik dalam hal inovasi untuk engineering design dan juga product design di kampus pelaksana pelatihan tersebut.

"Mereka akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan terbaik yang dapat diterapkan dalam pekerjaan dan disebarkan kepada koleganya demi pengembangan industri logam dan mesin nasional," ujar Mervin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com