KOMPAS.com – Australia merupakan salah satu negara yang menjadi tujuan utama pelajar Indonesia melanjutkan pendidikan tinggi. Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia mencatat, sampai tahun ini, ada sekitar 17.000 mahasiswa asal Tanah Air di sana.
Selain karena jaraknya yang dekat, Negeri Kanguru termasuk negara dengan fasilitas riset terbaik di dunia. Beasiswa dan kesempatan bekerja paruh waktu juga diberikan tak terkecuali untuk pelajar Indonesia.
Peluang pun semakin terbuka lebar bersamaan dengan kerja sama Universitas Gadjah Mada (UGM) dan University of New South Wales (UNSW) Oktober lalu. UNSW menyepakati persetujuan kerja sama dengan Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM.
Dengan demikian, mahasiswa dapat langsung melanjutkan pendidikan doktoral di UNSW, Australia. Program tersebut ditujukan untuk mengembangkan hubungan akademik dan pertukaran ilmu serta kebudayaan.
"Kerja sama dua arah dengan Asia merupakan strategi kunci dari UNSW Business School. Kami secara aktif membina hubungan baik antara individu dan organisasi, membuat jejaring alumni yang dinamis, serta rutin mengadakan pertemuan bisnis dalam level internasional dengan Asia," ujar Dekan UNSW Business School, Profesor Chris Styles, Selasa (24/11/2015).
Saat ini, fokus pengembangannya pada sektor pendidikan ekonomi dan bisnis. Hal itu melihat pentingnya mengenalkan kerja sama kedua bidang tersebut antarnegara dalam pendidikan dan pada anak muda Indonesia.
BusinessThink
Terkait pentingnya kerja sama bisnis antara Indonesia-Australia, UNSW Business School akan menggelar acara ‘BusinessThink Indonesia’ yang akan dihadiri para wirausahawan sukses Indonesia. Acara ini akan menjadi ajang berbagi pengetahuan tentang keadaan bisnis Indonesia sekarang dan di masa depan.
"Melalui BusinessThink ini kami ingin mengenalkan pemikiran bisnis, rangkaian acara internasional dan catatan bisnis online kami di Indonesia. Pada kesempatan itu juga kami ingin berbagi keahlian dan ilmu bisnis dari seluruh dunia. Harapannya agar dapat terbentuk hubungan berkelanjutan dengan Indonesia hingga masa mendatang," kata Styles.
BusinessThink Indonesia mengusung tema “Pro Business: Perspectives from Indonesian Government and Business Leaders”. Acara ini akan diselenggarakan pada Kamis, 25 November 2015 di Jakarta.
Styles mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara yang pro-bisnis. Hubungan bisnis yang berlangsung selama ini mampu memberikan keuntungan signifikan untuk banyak perusahaan Australia.
"Indonesia merupakan rekan bisnis dan partner pendidikan yang penting untuk Australia. Ada kurang lebih 2.400 pelaku bisnis Australia menjadi mitra ekspor ke Indonesia," ujar Styles.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.