Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lukisan Karya Andra, Talenta Andra

Kompas.com - 09/02/2016, 20:00 WIB

KOMPAS.com - Goresan warna hitam di kanvas itu berkisah tentang hiruk-pikuk pada sebuah jalan raya di Ibu Kota. Berbagai jenis kendaraan berseliweran dua arah.

Di jalan itu, tergambar dua jembatan layang. Kondisi kedua jalan layang itu sama ramainya dengan jalan arteri di bawahnya.

Belum lagi, sepeda motor yang berlalu-lalang di jalan itu. Terkesan, kondisi jalan-jalan itu begitu semrawut.

Sementara, pada kanvas yang satu lagi, ada sosok tokoh film Transformers, Optimus Prime. Sosok dari besi pada sekujur tubuhnya itu terlihat gagah, sekaligus menarik perhatian.

Tak asing lagi, lukisan itu memang karya Andra. Nama lengkapnya, Nadhifandra Naladira.

Josephus Primus Nama lengkapnya Nadhifandra Naladira, biasa disapa Andra. Hingga kini, Andra yang memunyai talenta di bidang melukis masih tercatat sebagai murid di Sekolah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Kasih Bunda di Jalan Randu II Nomor 50 RT 001/RW 010, Jatiraden, Jatisampurna, Kota Bekasi.

Andra yang lahir pada 27 Agustus 1998 itu sejak 2014 menjadi salah seorang murid di Sekolah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Kasih Bunda di Jalan Randu II Nomor 50 RT 001/RW 010, Jatiraden, Jatisampurna, Kota Bekasi. Andra adalah penyandang autisme. Kata Sang Ibu, Meidy Fatmilianti, Andra sejak kecil sudah menunjukkan bakat di bidang seni lukis.

Andra punya kebiasaan menaruh perhatian pada lingkungan sekelilingnya. Pemandangan yang ditangkapnya itu diwujudkannya dalam bentuk lukisan. Kemampuannya membuat lukisan tersebut adalah talenta yang terus-menerus dikembangkan.

Andra, pernah diundang oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono untuk memamerkan karya seninya itu di Istana Negara pada 2014 lalu. Karya-karya Andra terbilang menarik perhatian istri orang nomor satu di Indonesia kala itu. (Baca: ABK Harus Mandiri Bukan Menjadi Beban)

Special

Primus Karya Andra (Nadhifandra Naladira) selain dalam bentuk lukisan kanvas juga sudah dicetak pada kaus khusus. Kaus itu dijual secara komersial di Sekolah ABK Kasih Bunda.

Rupanya, Andra tidak sendirian. Seperti gayung bersambut, Andra bersama dua orang rekannya dari Sekolah ABK Kasih Bunda yakni Haqiqi Azhar atau karib dipanggil Kiki dan Jan Zacharino Soru yang sering disapa dengan nama Iyan diajak bekerja sama oleh seorang siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Cikal-Amri. Sekolah Sarah itu berada di kawasan Cipayung, Jakarta Timur.

Dalam buku bertajuk Special 2015-2016, Sarah yang memiliki nama lengkap Sarah Jessica Putri Budiane menuliskan bahwa dirinya menggarap proyek yang menaruh fokus pada siswa yang memunyai minat khusus di bidang seni. Jadilah, Sarah mengajak Andra, Kiki, dan Iyan untuk berproses dengan karya-karya mereka.

Menurut Sarah, proyeknya itu memang tak lepas dari perkenalannya dengan para siswa Sekolah ABK Kasih Bunda. Dalam beberapa kesempatan, Sarah memang bertandang ke sekolah tersebut. (Baca: Anak Indonesia Memang Hebat)

Dari situlah, aku Sarah di dalam buku tersebut, dirinya mendapat banyak tantangan dan kesempatan untuk mengenal anak-anak penyandang status ABK. Perjumpaan itu memberikan catatan sendiri bahwa ABK memunyai talenta. ABK adalah unik. Lantaran itulah, semua khalayak mesti memahami dan mendampingi ABK dengan sepenuh hati. Sarah, kelahiran 18 Januari 2000 itu membubuhkan tulisan bertinta hitam dalam Bahasa Inggris autism isn't a weakness; it's a uniqueness (autisme bukanlah kelemahan; autisme adalah keunikan).

Sementara, karya Sarah dengan ketiga rekan karibnya itu dipamerkan pada 30 Januari 2016 lalu di Gallery Hadiprana Kemang. Pada Februari tahun ini, karya-karya tersebut juga dipamerkan di Sekolah Cikal-Amri.

Kemandirian

Sementara itu, sebagaimana yang disampaikan Kepala Sekolah ABK Kasih Bunda Imelda Noron pada Senin (8/2/2016), pihaknya pada tahun ini memulai tahapan yang mengarah pada kemandirian para murid untuk masa depan. Kemandirian ini menyangkut juga kemampuan bagi para murid untuk mampu secara finansial menghidupi diri.

Menurut Imelda Noron, tidak selamanya para murid menempuh pendidikan di Sekolah ABK Kasih Bunda. Para murid akan hidup di masyarakat, mengembangkan diri mereka dengan kemampuan yang dimiliki.

Berangkat dari situlah, Sekolah ABK Kasih Munda, melalui kegiatan kemandirian tersebut melatih para murid terampil membuat telur asin, manik-manik, jahe merah, dan kue serta berkebun. Dalam lingkup terbatas, produk-produk karya para murid bakal dilepas ke pasaran.

Josephus Primus Sekolah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Kasih Munda, melalui kegiatan kemandirian melatih para murid terampil membuat telur asin, manik-manik, jahe merah, dan kue serta berkebun. Dalam lingkup terbatas, produk-produk karya para murid bakal dilepas ke pasaran.

Upaya kemandirian ini pun menjadi pembelajaran bagi para murid untuk secara sederhana mengelola keuangan. "Kami tetap akan mendampingi para murid untuk belajar mandiri,"demikian Imelda Noron. (Baca: Dua Kunci Mendampingi Anak Berkebutuhan Khusus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com