Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/04/2016, 17:13 WIB
Anne Anggraeni Fathana

Penulis

KOMPAS.com - Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di perguruan tinggi, dinilai dapat menjadi salah salah satu solusi untuk memajukan desa di daerah tertinggal dan perbatasan, terutama terkait pendidikan dan perbaikan kehidupan warga di lokasi kegiatan.

“KKN merupakan sebuah intervensi integratis berbasis desa," ujar Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, di sela kunjungan kerja di Kota Ambon, Maluku, Senin (11/4/2016).

Kementerian Sosial, lanjut Khofifah, telah bekerja sama dengan 15 universitas. "Lalu (kami) menyesuaikan program (kementerian) yang ada dengan jadwal KKN,” kata dia.

Perpaduan program Kementerian Sosial dengan KKN, menurut Khofifah akan efektif karena bisa dilakukan secara berkelanjutan. Mahasiswa memonitor program kementerian selama masa KKN dan kegiatan akan dilanjutkan oleh peserta KKN angkatan berikutnya.

Khofifah menyebutkan contoh sinergi ini yang sudah berjalan di Atambua, Nusa Tenggara Timur. "Di sana mahasiswa mengajari masyarakat desa bahwa dari buah pisang dan santan bisa dijadikan kolak," sebut dia.

Meski pelatihan itu terdengar sederhana, ungkap Khofifah, masyarakat setempat ternyata belum banyak yang tahu.

"Itu sesuatu yang berharga dan belum mereka pahami, padahal daerah itu penghasil pisang dan kelapa. Dari pengenalan hal dasar ini berlanjut ke yang lebih advance dan lebih advance lagi,” papar Khofifah.

Peserta KKN juga bertindak “memandori” kegiatan bedah rumah dan kelompuk usaha bersama (Kube), program yang juga ada di Kementerian Sosial. Mahasiswa ikut dalam proses membangun, mendampingi, serta memantau berjalannya program ini, dibantu para dosen pembimbing.

Kemensos terus melakukan komunikasi dengan kampus, ada kemitraan dan diskusi program. Sekarang ini, saya coba maksimalkan (sinergi pelaksanaan KKN) di daerah tertinggal dan perbatasan,” kata Khofifah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com