KOMPAS.com — Ujian Nasional tingkat SMA, SMK, dan MA untuk tahun pelajaran 2015/2016 telah usai. Bagi mereka yang hendak melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, setidaknya satu ujian lagi masih harus dihadapi.
Para siswa yang berniat kuliah—termasuk lulusan sekolah angkatan 2014 dan 2015—di kampus pelat merah, misalnya, harus sudah bersiap menghadapi Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2016. Sudah benarkah persiapannya?
SBMPTN adalah satu dari tiga jalur yang bisa ditempuh untuk belajar di kampus negeri. Dua jalur yang lain adalah Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)—sejenis undangan penerimaan berdasarkan rapor sekolah—dan Seleksi Mandiri.
Pada 2016, kuota penerimaan mahasiswa perguruan tinggi negeri adalah 40 persen lewat SNMPTN, 30 persen SBMPTN, dan 30 persen jalur mandiri.
Ada yang beda
SBMPTN merupakan seleksi yang dilakukan perguruan tinggi negeri secara serempak di bawah koordinasi Panitia Pusat. Seleksi berdasarkan ujian tertulis atau kombinasi antara ujian tertulis dan keterampilan calon mahasiswa.
Namun, pada 2016 ada yang berbeda dengan pelaksanaan SBMPTN dibandingkan pada tahun-tahun lalu. Seperti dikutip dari situs Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), pada tahun ini panitia menawarkan dua sistem ujian tertulis.
Dua
, yaitu paper based testing (PBT) menggunakan kertas serta computer based testing memanfaatkan perangkat komputer dan jaringan internet.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.