Peserta SBMPTN bebas memilih metode tes yang akan diikuti. Namun, tetap saja mereka tak bisa memilih keduanya sekaligus, pilih saja salah satu sekalipun hari pelaksanaan tes berbeda.
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir, saat peluncuran SNMPTN dan SBMPTN 2016 menyatakan, sejumlah telaah dan review atas seleksi serupa pada 2015, yang sebagian tempat menjadi lokasi uji coba pelaksanaan CBT.
“Beberapa bagian tentu perlu ada yang diperbaiki. Salah satu kendala misalnya dalam hal jaringan. Perbaikan tersebut dilakukan secara berkelanjutan,” papar Nasir, dalam sambutan peluncuran itu, Jumat (15/1/2016).
Apa bedanya?
Bila memilih sistem CBT, semua soal dan pengisian jawaban dilakukan di komputer. Bagi siswa-siswi yang sudah terbiasa dengan Ujian Nasional (UN) berbasis komputerisasi seharusnya mudah beradaptasi dengan sistem ini.
SBMPTN 2016 memang kali pertama CBT digelar secara nasional, sebagai opsi dari pelaksanaan seleksi. Itu pun, tak semua lokasi ujian menyediakan pilihan CBT.
Penggunaan sistem CBT diharapkan bisa menghemat biaya seleksi, terutama dari pencetakan lembar soal dan jawaban ujian beserta distribusinya. Namun, karena belum semua daerah memiliki infrastruktur memadai, PBT tetap ada dan bahkan masih mendominasi SBMPTN 2016.
Tidak usah bingung, pastikan saja mendapatkan informasi yang benar.