Nih... "Buku Sakti" yang Bikin Anak-anak Banyak Bergerak!

Kompas.com - 29/04/2016, 20:54 WIB

KOMPAS.com - Bermain adalah aktivitas yang digemari semua orang. Mulai anak-anak sampai usia dewasa suka bermain. Bermain membuat manusia bisa menghibur diri dan menghilangkan stres.

Terlebih bagi anak-anak, bermain adalah aktivitas paling digemari. Namun, permainan apakah yang cocok untuk anak-anak?

Di era teknologi seperti saat ini, anak-anak menggemari permainan modern seperti video game, mobile game, dan internet. Namun, permainan modern tidak selalu berdampak baik bagi anak-anak.

Sebutlah dari segi jasmani, misalnya. Tubuh anak-anak yang sering bermain video game lebih cenderung lemah dan mudah terserang penyakit. Hal ini karena mereka sering hanya duduk di depan layar atau bermain sambil tiduran. Tubuh jadi pasif dan jarang digerakkan.

Tak hanya itu. Berlama-lama mematut diri di depan layar juga dapat dengan mudah merusak penglihatan mereka. Untuk itu, orangtua juga perlu memperhatikan jenis permainan yang dikonsumsi anak-anak.

Memang, ada banyak jenis game yang mengandung kekerasan bisa didapatkan dengan mudah oleh anak-anak. Beragam game tersebut sedikit banyak akan mempengaruhi kondisi psikis mereka. Ada banyak kasus menyebutkan, anak yang memainkan permainan bertema kekerasan membuat menjadi lebih kasar dan suka dengan kekerasan.

Sebenarnya, orangtua tak perlu melarang anak bermain game. Anak hanya butuh dipandu. Selain itu, dan ini lebih penting, orang tua harus mencarikan permainan yang sesuai dengan usia anak mereka. Para orangtua juga bisa mengarahkan anaknya untuk bermain selain video game, misalnya permainan tradisional

Manfaat Permainan Tradisional

Ada begitu banyak permainan tradisional di Indonesia. Di tiap daerah dan budaya, permainan ini tumbuh dan berkembang.

Dalam buku 'Ensiklopedia Negeriku: Permainan Tradisional', dijelaskan berbagai macam jenis permainan tradisional. Dari segi jumlah pemain, ada yang bisa dimainkan dua orang, seperti main biji karet dan umbul.

Ada yang bisa dimainkan beberapa orang, seperti petak umpet, galasin,dan gajah talena. Ada jenis permainan yang membutuhkan alat, seperti egrang, sentrik dan pletokan bambu. Ada pula yang dimainkan dengan nyanyian, seperti cublak-cublak suweng dan parepet jengkol.

Semua permainan tradisional itu memiliki beragam manfaat. Yang pertama, anak lebih sehat karena cenderung banyak bergerak.

Ya, permainan tradisional memang mengharuskan anak untuk bergerak. Kita ambil contoh galasin atau gobak sodor.

Permainan asal Pulau Jawa ini dimainkan secara berkelompok di tanah lapang. Tiap kelompok punya wilayah yang harus dijaga. Masing-masing kelompok harus menerobos pertahanan lawan dan kembali ke wilayahnya sendiri. Bila disentuh oleh lawan mainnya, otomatis pemain akan gugur.

Nah, dalam permainan tersebut, anak-anak akan saling berkejaran untuk menangkap anak lain atau meloloskan diri dari musuh. Dengan bermain galasin, seluruh anggota tubuh menjadi lebih aktif dan menghasilkan keringat. Sensor motorik anak pun secara tak langsung dilatih lewat permainan anak.

Manfaat berikutnya, anak bisa bersosialisasi langsung dengan teman-temannya. Permainan anak seperti petak umpet, parepet jengkol, ular tangga, dan bentengan dapat membuat anak berinteraksi satu sama lain. Hal itu turut mengembangkan kemampuan anak dalam bersosialisasi. Anak pun secara tak langsung belajar untuk mengikuti peraturan, bermain secara bergiliran, bekerja sama, dan memupuk solidaritas melalui permainan tradisional.
 
Permainan tradisional juga bisa digunakan untuk mengasah otak anak. Beberapa permainan tradisional ada yang bentuknya tebak-tebakan.

Permainan seperti tebak gambar, kotak pos, jumpet utang ating, pesan berantai, dapat merangsang otak anak untuk selalu berpikir cepat. Anak juga dilatih untuk berimajinasi dan kreatif dalam membuat pertanyaan, maupun tebakannya. Congklak, dham-dhaman atau catur Jawa, dan kelereng juga turut mengembangkan kecerdasan intelektual pada anak. Anak diajak memikirkan strategi-strategi tertentu untuk bisa memenangi permainan.

Manfaat lain yang tak kalah penting dari permainan tersebut adalah mengenalkan kebudayaan. Ya, permainan tradisional adalah suatu bentuk kebudayaan yang telah berkembang di bumi Indonesia. Dengan bermain permainan tradisional, anak secara tidak langsung turut melestarikan dan mengembangkan kebudayaan khas Indonesia.

Selain manfaat diterangkan di atas, permainan tradisional juga berguna untuk mengajari anak mengelola emosi, meningkatkan kepercayaan diri, menghargai orang lain, dan sebagainya. Tentu masih banyak lagi manfaat permainan tradisional.

Nah, bila Anda kesulitan mencari permainan tradisional yang baik bagi anak, buku Ensiklopedia Negeriku: Permainan Tradisional cocok sekali dijadikan referensi. Langkah-langkah bermain dan peraturannya dijelaskan dengan terperinci.

Buku ini merupakan salah satu dari seri Ensiklopedia Negeriku. Seri lainnya antara lain Rumah Adat, Senjata Tradisional, Pakaian Adat, Alat Musik Tradisional, dan Makanan Tradisional. Selengkapnya bisa dilihat di sini.

DAMAR SASONGKO/BHUANA ILMU POPULER

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau