Bila selesai, proyek reklamasi Teluk Jakarta (Pulau A sampai Q) akan menambah 17 pulau baru di DKI Jakarta. Mengutip Ensiklopedia Populer Pulau-pulau Kecil Nusantara: DKI Jakarta Seribu Nusa Ibu Kota di Laut Jawa, terdapat 110 pulau yang masuk dalam wilayah Kepulauan Seribu dan Teluk Jakarta. Dengan demikian, pulau yang masuk ke dalam administrasi DKI Jakarta akan menjadi 127 pulau.
Bila dilihat secara nasional, penambahan tersebut dapat memperbesar keseluruhan pulau di Indonesia. Berapakah total pulau kita?
Bukan 17.845?
Dalam berbagai kesempatan, kita sering mendengar bahwa jumlah pulau di Indonesia sesuai dengan tanggal kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945, atau 17.845.
Entah dari mana datangnya cara mengingat tersebut, akan tetapi sampai sekarang banyak orang masih menggunakan data tersebut untuk dengan mudah mengingat jumlah pulau di Indonesia.
Berdasarkan Seri Ensiklopedia Populer Pulau-pulau Kecil Nusantara, pulau di Indonesia berjumlah 17.504 buah, berbeda 341 pulau dari perhitungan di atas.
Apabila 17 pulau reklamasi Teluk Jakarta ditambahkan, jumlah pulau di Indonesia akan menjadi 17.521 pulau. Jumlah itu pun masih kurang 324 pulau, belum terhitung proyek reklamasi lain di luar Teluk Jakarta.
Diakui PBB
Tim tersebut terdiri dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Dalam Negeri, Dinas Hidro-Oceanografi TNI-AL, dan Badan Informasi Geospasial.
Hasilnya, 13.466 pulau berhasil dibakukan namanya, bahkan telah didaftarkan ke Perserikatan Bangsa Bangsa dalam sidang United Nation Conference on Standardization of Geographical Names (UNCSGN) ke-10, 2012 di New York, AS.
Masih ada sekitar 4.038 pulau yang perlu dibakukan dan didaftarkan ke PBB. Diharapkan, pada 2017, seluruh pulau di Indonesia dapat dibakukan dan didaftarkan ke PBB sehingga memiliki kekuatan hukum lebih kuat dalam mendukung kedaulatan NKRI.
Tak Sekadar Jumlah
Jumlah yang sangat besar tersebut hanyalah angka yang tak ada artinya apabila masyarat Indonesia sendiri asing dengan pulau-pulau tersebut.
Pendataan pulau-pulau kecil yang berjejer mulai dari Pulau Rondo (Aceh), sampai Pulau Kolepom (Papua), dari Pulau Mianggas (Sulawesi Utara) sampai Pulau Rote (NTT), merupakan usaha awal untuk pengelolaan lebih lanjut.
Berbagai pulau kecil yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia ini menyimpan berbagai potensi baik wisata maupun kekayaan laut yang mengelilinginya. Tak heran, hampir setiap tahun, seakan menunggu giliran, “ditemukan” objek tujuan wisata baru di Indonesia.
Menghidup-hidupkan Budaya Maritim
Usaha pemetaan ini merupakan suatu undangan bagi investor untuk mengucurkan dananya, bagi pemerintah untuk mengembangkan infrastruktur dan perekonomian daerah, serta bagi turis untuk mengunjunginya.
Apabila undangan tersebut ditangkap, tentu saja semakin besar potensi kemaritiman yang akan diaktualkan. Tak hanya objek wisata baru yang ditemukan, potensi hasil laut dan transportasi laut akan semakin meningkat.
Mengutip Jacob Oetama dalam pengantar Seri Ensiklopedia Populer Pulau-pulau Kecil Nusantara, usaha toponimi dan sosialisasinya, “…berperan menghidup-hidupkan budaya maritim, tidak selesai sebagai wacana dengan menunjukkan data dua per tiga wilayah NKRI adalah air, tetapi juga membangun kecintaan pada isi dapur Indonesia.”
Mengembangkan Pluralitas
Akan tetapi, pertanyaan jumlah tersebut akan segera diikuti pertanyaaan: pulau mana saja di Indonesia yang telah Anda kunjungi?
Tak perlu jauh-jauh pergi ke luar negeri untuk menikmati keindahan pantai dan laut. Kunjungi saja pulau-pulau kecil di Indonesia. Dijamin, sampai seluruh jatah liburan Anda habis, tak akan selesai seluruh pulau di Indonesia dapat Anda nikmati keindahannya.
Mengenal nama dan potensi sebuah pulau serta mengunjunginya dapat merupakan suatu cara untuk lebih mengenal kekayaan Indonesia.
Dengan demikian, mengenal tanah air bukan hanya slogan, “Tidak hanya bumbu sedap pidato, tetapi bagi konkretisasi ide menjadi realitas mengembangkan pluralitas Indonesia dalam konteks politik Bhinneka Tunggal Ika,” tulis Jacob Oetama di buku yang sama. ***
Mahatma Chryshna
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.