Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Soleh Solihun
Stand Up Comedian

Mantan wartawan yang kini jadi komika alias stand up comedian, penyiar radio, dan pengisi program televisi. Baru-baru ini menerbitkan buku ketiganya yang berjudul "Majelis Tidak Alim."

10 Pesan Moral Film "AADC 2"

Kompas.com - 17/05/2016, 11:36 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnu Nugroho

Dua minggu lalu, saya baru kesampaian nonton film Ada Apa Dengan Cinta 2, setelah dua juta orang lebih dulu menontonnya.

Alhamdulillah, kali ini saya bisa menonton bersama istri, berbeda dengan ketika AADC pertama rilis, 14 tahun lalu. Saat AADC, saya menontonnya bersama seorang teman pria, di bioskop 21 Jalan Maskumambang, Bandung, yang kini telah tiada.

Saya masih ingat, mengantre siang hari bolong, ada di barisan paling depan, sedangkan antrean mengular jauh ke belakang, dan para pengantre sebagian besar remaja putri. Haha. Gengsi, tapi ditahan. Biarlah malu, yang penting rasa penasaran terobati.

Karena ingatan ini, AADC 2 akan menarik bagi mereka yang punya kenangan tersendiri pada film pertamanya. Buat yang belum pernah menonton, atau tak merasa terkesan oleh film pertamanya, maka AADC 2 akan jadi film yang biasa saja.

Yang membuat AADC 2 istimewa adalah rasa kangen yang terobati pada karakter-karakter di film pertama, dan chemistry di antara mereka masih terasa begitu hangat.

Ah, apalagi senyum manis salah tingkah dari Rangga dan Cinta ketika mereka akhirnya bisa bertemu dan berduaan setelah putus bertahun-tahun. Begitu menggemaskan!

Bukan hanya Cinta yang penasaran pada ujung hubungan Rangga dan Cinta, tapi juga jutaan orang yang sudah jatuh cinta pada AADC.

Nah, AADC 2 menjawab semua pertanyaan itu. Cinta, juga jutaan orang yang sudah menonton film pertamanya, akhirnya bisa tidur nyenyak, tanpa memikirkan berapa purnama yang harus dihabiskan untuk menunggu kepastian dari Rangga.

Sodara-sodara, setelah menonton AADC 2, saya mengambil kesimpulan bahwa ada beberapa pesan moral dari film itu yang bisa kita ambil hikmahnya. Oh ya, tulisan ini berisi spoiler. Jadi, lebih baik dibaca oleh mereka yang sudah menonton filmnya.

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO Dian Sastrowardoyo dan Nicholas Saputra, pemain film Ada Apa dengan Cinta 2, saat konferensi pers di Jakarta, Senin (25/4/2016). Film drama romantis arahan sutradara Riri Riza ini tayang di bioskop mulai 28 April mendatang.
1. Puitis dan tampan saja tak cukup.

Benarlah pepatah lama yang bilang, “Ada uang abang disayang, tak ada uang abang ditendang.” Setidaknya, begitu yang Rangga yakini.

Meskipun dia setampan Nicholas Saputra dan punya kemampuan menulis puisi yang sangat romantis sehingga membuat hati perempuan pecinta sastra meleleh, begitu diingatkan oleh bapaknya Cinta soal kemapanan, setangguh-tangguhnya, secuek-cueknya, serta se-cool apa pun Rangga, dia akhirnya mundur teratur.

Cinta tak bisa dihidupi oleh puisi dan romantisme saja, tetap saja butuh uang.

2. Long distance relationship itu susah dipelihara.

Jarak Bandung–Jakarta saja sudah menguji banyak rasa sabar, apalagi jarak Jakarta–New York. Secanggih-canggihnya alat komunikasi, tetap saja tak bisa mengalahkan kenikmatan bertemu langsung.

Mungkin Rangga juga bosan, punya pacar cantik, tapi hanya bertemu lewat internet, makanya begitu bapaknya Cinta bicara soal status kemapanan, makin yakinlah Rangga untuk memutuskan Cinta.

3. Kalau mau terlihat jantan di depan perempuan yang suka petualangan, ketika menyewa kendaraan, jangan sewa mobil standar. Mobil keluaran terbaru, harus dihindari.

Sewalah, Suzuki Jimny, kalau menyewa Jeep terlalu mahal. Jimny, apalagi yang sudah dimodifikasi, akan memberikan efek cukup jantan, tapi dengan biaya lebih terjangkau. Rangga sudah membuktikan itu, dia bahkan mengalahkan mobil mewah Eropa milik Mas Boy, eh Ario Bayu, eh siapalah itu karakter calon tunangannya Cinta.

4. Tak semua yang datang ke pameran seni rupa mengerti apa yang dipamerkan.

Jadi sodara-sodara tak usah minder kalau diundang ke pameran seni rupa dan Anda tak mengerti. Anda pasti tak sendiri. Ada juga yang datang ke pameran seni rupa, sama tak mengertinya dengan Anda.

Wisnu Nugroho Salah satu produk DGTMB Shop yang diinisiasi perupa Eko Nugroho dan menjadi salah satu set di film Ada Apa dengan Cinta 2. Di Yogyakarta, Cinta dan Rangga bertemu dan menyelesaikan masa lalunya setidaknya di 10 tempat berbeda.
Kalau Anda datang ke pameran seni rupa, dan merasa bahwa semua orang yang hadir di sana mengerti serta memberikan apresiasi tingkat tinggi, yakinlah, ada beberapa di antara mereka yang sebenarnya hanya pura-pura mengerti.

5. Jadilah pria bertanggung jawab dan tak mudah terpancing gairah.

Meskipun mengajak mantan pacar ke tempat-tempat sepi, hanya ajak dia mengobrol, jangan lakukan kegiatan lain yang tak boleh dilakukan di antara yang bukan muhrim. Rangga, meskipun tak pernah digambarkan sebagai pria religius, bisa menahan dirinya ketika berduaan di tempat sepi dengan Cinta. Sepertinya setan pun tak bisa membuat Rangga kehilangan prinsip sebagai cowok cool.

6. Perempuan akan penasaran, jika bertemu mantan, diajak ke tempat sepi, tapi hanya diajak ngobrol. Itu sebabnya, di akhir pertemuan, Cinta yang nyosor duluan kepada Rangga. Mungkin dia geregetan, diajak semalaman ke tempat sepi, tapi eh hanya diajak ngobrol dan ngopi.

7. Kalau mau kencan murah meriah, terasa tradisional tapi penuh nuansa seni dan masih terlihat keren, ke Jogja saja. Apalagi kalau penghasilan Anda standar Jakarta, atau bahkan New York. Cowok yang merasa bokek macam Rangga pun pasti dengan santai akan mentraktir tanpa khawatir memikirkan tagihan.

8. Dian Sastro menua dengan baik. Di antara semua Geng Cinta, harus diakui bahwa Dian Sastro tetap juaranya. Mungkin itu juga yang membuat Rangga mau jadian lagi dengan Cinta. Bahwa setelah putus bertahun-tahun pun, Dian malah semakin cantik.

9. Kalau mau ketemu dengan orang, sebaiknya membuat janji dulu. Apalagi kalau Anda mau bertemu dengan kakak tiri yang belum pernah ketemu dengan Anda. Jangan langsung datang begitu saja ke tempat kerjanya, seperti yang dilakukan adik tiri Rangga. Tentu saja Rangga kaget.

Lagi pula, zaman sekarang kan ada Facebook atau media sosial, ya hubungi dululah lewat internet. Kalau itu belum berhasil juga, baru deh datangi langsung. Cinta juga sama saja. Dari Jakarta, tahu-tahu nyelonong ke New York, seakan-akan itu hanya di Bandung. Datang tanpa pemberitahuan. Eh, begitu tiba, langsung melihat Rangga sedang berpelukan dengan bule.

Di mana-mana, yang namanya ingin memberi kejutan itu biasanya antara yang mau dikasih kejutan, atau si pemberi kejutannya yang malah akan terkejut dengan hasilnya.

10. Biar fokus, harus banyak minum air putih.

Eh, yang terakhir mah bukan pesan moral ya, tapi pesan sponsor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com