JAKARTA, KOMPAS.com – Pertama kali diadakan, ujian terkomputerisasi untuk Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2016 diserbu peminat. Kuota sistem ujian yang dikenal dengan nama computer based testing (CBT) ini ludes hanya dalam waktu sepekan sejak dibuka.
“Kaget kami (panitia). Karena (CBT adalah sistem) baru, dikira akan sepi peminat,” ujar Ketua Umum SBMPTN 2016 Rochmat Wahab, Senin (9/5/2016).
Kata Rochmat, kuota seleksi menggunakan CBT bahkan sudah habis sejak tiga hari atau empat hari pembukaan pendaftaran. (Baca juga: Siap-siap, Ada yang Beda di SBMPTN 2016!)
“Ini membuktikan antusiasme para calon peserta,” ujar Rochmat.
CBT adalah ujian yang diselenggarakan menggunakan alat bantu komputer. Peserta ujian tak lagi berkutat dengan kertas lembar jawab, seperti yang dilakukan pada paper based testing (PBT), tetapi semua dikerjakan di komputer.
Menggunakan CBT, peserta seleksi akan membaca soal di layar komputer dan mengisi jawabannya di sana pula. Soal akan muncul satu per satu secara berurutan sesuai nomor soal, untuk memudahkan peserta untuk menjawabnya.
Jika di tengah jalan ingin mengubah jawaban, para peserta tinggal mencari kembali nomor soal yang dimaksud dan mengisikan jawaban yang baru.
Lebih efisien
Soal infrastrukur pendukung CBT pada SBMPTN 2016, panitia akan menggunakan fasilitas yang ada di perguruan tinggi negeri. Peserta yang memilih sistem seleksi ini pun baru sebatas yang memilih kelompok ujian Sains dan Teknologi (Saintek) dan Sosial Humaniora (Soshum).
“Karena (peserta) tak perlu sibuk menghitamkan jawaban di kertas, pasti waktu tersisa pun lebih lama. Harusnya, sistem ini lebih efisien,” ujar Rochmat.
Meski demikian, hasil ujian tak akan muncul real time. Peserta CBT tetap harus bersabar menunggu pengumuman hasil SBMPTN. Pengumuman seluruh hasil SBMPTN 2016 akan serentak dilakukan pada 28 Juni 2016 pukul 17.00 WIB.
Kompas.com akan kembali memuat pengumuman hasil SBMPTN tersebut setelah pada 9 Mei 2016 juga memfasilitasi pengumuman SNMPTN 2016.
SBMPTN adalah satu dari tiga jalur yang bisa ditempuh untuk belajar di kampus negeri. Dua jalur yang lain adalah Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)—sejenis undangan penerimaan berdasarkan rapor sekolah—dan Seleksi Mandiri.
Pada 2016, kuota penerimaan mahasiswa perguruan tinggi negeri adalah maksimal 40 persen lewat SNMPTN, minimal 30 persen SBMPTN, dan maksimal 30 persen jalur Mandiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.