KOMPAS.com - Cemas, khawatir berlebihan, gemetar sampai sakit perut merupakan gejala-gejala ketika Anda sedang stres. Biasanya gejala ini muncul saat Anda menghadapi peristiwa penting, termasuk ujian sekolah.
Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Nasional (SBMPTN) bukan perkecualian bisa menjadi faktor stres bagi Anda yang akan mengikutinya. Menurut jadwal, ujian ini akan berlangsung pada 31 Mei 2016.
Jangan sampai cita-cita kuliah di kampus idaman kandas gara-gara salah persiapan, termasuk mengantisipasi tekanan stres yang menyertainya. Hanya bermodal belajar, tidak akan mempan kalau tantangan terbesarnya adalah kecemasan apalagi stres.
Berikut ini sejumlah tips untuk menambah bekal persiapan menjelang SBMPTN 2016:
1. Diskusi dengan orangtua dan guru
Berdiskusi atau ngobrol dengan orangtua bisa menambah rasa nyaman dan tenang. Ceritakan apa yang Anda rasakan.
Kegundahan sebelum menghadapi ujian atau bicara hal-hal yang lain bisa dibagi. Saran juga dapat diminta untuk memantapkan hati.
Perbincangan tersebut bisa mempertebal kepercayaan diri untuk menghadapi SBMPTN.
Bila terasa canggung mendadak "curhat" kepada orangtua, diskusi serupa dapat saja dilakukan dengan guru di sekolah. Diskusi boleh membahas hal yang sama atau justru bicara tentang teknik dan strategi menyelesaikan ujian.
Gambaran yang lebih baik tentang ujian akan menghadirkan suasana santai dan pikiran yang lebih fokus.
2. Relaksasi
Perlu diingat, sebelum dan selama menjalani ujian SBMPTN, ada beberapa teknik relaksasi untuk membantu Anda tetap tenang dan percaya diri.
3. Jaga pola makan
Hasil Anda belajar juga butuh asupan gizi tinggi untuk bisa "keluar" saat mengerjakan ujian. Otak juga butuh nutrisi sebagai "bahan bakar" untuk optimal bekerja.
Pastikan pola makan sebelum dan selama ujian terjaga. Menjelang ujian lebih baik hindari minuman bersoda atau yang mengandung gula berlebih yang bisa menaikkan kadar gula darah.
Minuman kopi juga tak disarankan dikonsumsi menjelang ujian. Bukannya mencegah kantuk, minum kopi pada pagi hari sebelum ujian salah-salah malah bisa menambah faktor pemicu stres. Pada pagi hari, kadar hormon kortisol—yang punya korelasi dengan stres—sedang tinggi-tingginya.
4. Olahraga
Sebaiknya sebelum menghadapi ujian SBMPTN, sebaiknya Anda lakukan olahraga teratur. Setidaknya lakukan olahraga pagi seperti lari atau push up. Olahraga menjelang ujian, dapat membantu melepas ketegangan.
5. Bangun kebiasaan
Hari ujian untuk SBMPTN sudah di depan mata. Maka dari itu, Anda harus bisa menyiasati waktu Anda harus belajar.
Mengatur waktu membuat Anda disiplin. Pastikan pola dan metode belajar memang efektif bukan malah menghabiskan energi sebelum "hari pertempuran" tiba.
Cara ini akan mengurangi tingkat stres dan meyakinkan bahwa Anda telah benar-benar siap menghadapi ujian.
6. Istirahat
Satu hal yang tak pernah boleh dilupakan adalah istirahat. Pastikan tetap punya waktu tidur antara 7 jam hingga 8 jam pada malam hari, di sela semua persiapan belajar.
Istirahat yang cukup akan membuat badan Anda tetap segar saat bangun pada pagi hari. Otak pun lagi-lagi akan bekerja lebih optimal dalam kondisi demikian.
Karenanya, pola belajar sistem kebut semalam alias "SKS" sangat tidak disarankan. Bukannya memaksimalkan "modal" ilmu di kepala, cara belajar seperti itu akan mengganggu metabolisme badan yang ujung-ujungnya malah bisa membuat Anda gagal saat ujian.
Setelah semua tips di atas dijalankan, berdoa juga jangan sampai terlupa. Percaya tidak percaya, langkah ini bisa membuat Anda lebih tenang dan fokus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.