Handoko Gani
Analis Kebohongan

Analisis kebohongan, anggota tim ahli kepolisian untuk kasus kriminal tertentu, trainer korporasi dan pemerintahan, termasuk KPK. || www.handokogani.com || @LieDetectorID

Bisakah Mendeteksi Kebohongan dalam 2 Menit?

Kompas.com - 13/06/2016, 21:37 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

Dalam proses pembuatan judul untuk buku pertama, saya diminta untuk membuat judul yang “bombastis” dan menjual. Judul apakah yang terpikir?

1 menit membaca kebohongan …

2 menit membaca kebohongan …

Saya paham bahwa judul buku bisa menjadi salah satu kunci sukses penjualan buku. Apalagi banyak pembaca Indonesia terbuai begitu membaca judul yang menjanjikan “cepat bisa”, “cepat tahu”, “cepat selesai”, dan sebagainya.

Namun, terkait mendeteksi kebohongan, apakah betul bisa membaca kebohongan dalam 2 menit?

Kalau membaca (emosi) orang, saya bisa. Bahkan, saya hanya perlu 1/25 detik untuk membaca emosi Anda. Memang saya dilatih sejak di Manchester untuk membaca ekspresi wajah secara cepat dan tepat.

Apakah seharusnya buku saya berjudul “1/25 detik membaca orang” ?

Kalau membaca kebohongan, bisakah hanya 2 menit ?

Mungkin kalau sekedar mencurigai adanya kebohongan, saya bisa. Tapi, memastikan seseorang berbohong dalam waktu hanya 2 menit ? Wah … bila saya mengatakan bisa dan hasilnya akurat 100%, itu sama saja dengan memproklamirkan diri sebagai Sang Pencipta!

Bila saya tidak pernah salah, saya selalu bisa dengan data seadanya, dan hasilnya selalu akurat 100%, bukankah saya = Sang Pencipta ?

Yang jelas, bila Anda dijanjikan bisa membaca kebohongan hanya dalam waktu 2 menit dengan akurasi 100%, Anda sebetulnya telah dibohongi.

Seseorang tidak bisa memastikan kebohongan dalam 2 menit dengan hasil 100% akurat (pasti benar). Bahkan, memastikan kebohongan dalam waktu 1 jam secara tepat dengan hasil 100% akurat barangkali hal mustahil.

Banyak orang mengaku bisa mendeteksi kebohongan berdasarkan rumusan mengenai sejumlah tanda-tanda kebohongan.

Mata melirik ke kiri, mata melirik ke kanan, mata melihat ke atas, mata melihat ke bawah, apakah itu tanda-tanda pasti kebohongan?  Semudah itukah?

No !

Mata ke kiri, ke kanan, ke atas, ke bawah, ke belakang sekalipun BUKAN tanda-tanda pasti seseorang jujur atau seseorang sedang berbohong.

Berdasar tanda-tanda nonverbal (ekspresi wajah dan gestur), sering disebutkan:

Wajah pucat pasi adalah tanda pasti kebohongan ? No. Anda salah.

Gugup adalah tanda pasti kebohongan ? No ! Anda salah !

Gemetaran adalah tanda pasti kebohongan ? No ! Anda salah !

Menutupi hidung atau mulut adalah tanda pasti kebohongan ? No ! Anda salah !

Menggaruk kerah baju adalah tanda pasti kebohongan ? Anda salah juga !

Sikap tubuh menghindar adalah tanda pasti kebohongan ? No, Anda salah.

Sementara tanda-tanda verbal (percakapan lisan maupun dalam tulisan), yang sering dianggap tanda kebohongan:

Menjawab dengan ragu adalah tanda pasti kebohongan ?

Menjawab dengan berbelit-belit adalah tanda pasti kebohongan ?

Menjawab dengan mutar-mutar adalah tanda pasti kebohongan ?

Salah jawab adalah tanda pasti kebohongan ?

Lupa adalah tanda pasti kebohongan ?

No ! Anda salah juga !

Tepatnya, tidak ada tanda- tanda pasti kebohongan, baik tanda-tanda nonverbal maupun tanda-tanda dalam komunikasi verbal.

Ini bukan saya yang ngomong ! Bukan juga hanya teori saja. Yang ngomong adalah para pakar Lie Detector, antara lain Aldert Vrij, Paul Ekman, dsbnya.

Dan ini bukan teori. Mereka praktek mendeteksi kebohongan.

Jadi, bisa kah Anda membaca emosi seseorang dalam 1 menit ? Bisa. Saya bisa hanya dalam 1/25 detik.

Namun apakah pasti bisa membaca kebohongan dalam 1 menit ? Tidak selalu bisa (100%). Saya bukan Sang Pencipta.

Apakah 100% akurat ? Mustahil. Pasti ada error.

Lantas, bila tidak ada tanda-tanda pasti kebohongan, bagaimana cara kita mendeteksi kebohongan ?

Kebohongan adalah penyimpangan dari BASELINES.

Cari BASELINES seseorang, kenali, hafalkan, dan gunakan sebagai pembanding untuk menganalisa “jujur atau bohong”.

Apakah itu BASELINES ?  Tunggu penjelasan saya dalam tulisan berikutnya ya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau