KOMPAS.com - "Sungguh telah ada suri teladan yang baik pada diri Rasulullah bagimu, yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah." (QS Al Ahzab [33]:21).
Tak dapat dimungkiri, bahwa Rasulullah SAW adalah sosok manusia sempurna dari segala sisi. Kerasulan yang diberikan Sang Maha Pencipta menjadikan beliaulah satu-satunya sosok yang dapat diteladani. Kemaksuman Nabi Muhammad SAW telah membuat apa pun yang dilakukannya tak pernah keluar dari jalur syariat.
Buku Nabi Muhammad SAW The Real Motivator terbitan Qibla (Imprint Penerbit Bhuana Ilmu Populer) ini mengangkat penggalan-penggalan kisah kehidupan Nabi Muhammad SAW; kisah yang pernah terjadi, bukan kisah israiliyat yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Kisah-kisah Rasulullah dalam buku ini diambil dari hadits-hadits sahih yang jalurnya sampai kepada Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam.
Mandiri dan kerja keras
Setiap sisi kehidupan Nabi Muhammad SAW memang selalu menarik untuk diulas; sisi Rasulullah sebagai seorang pemimpin pemerintahan, pemimpin di medan perang, bahkan sebagai seorang pemimpin dalam rumah tangganya. Kehidupan beliau menjadi panutan bagi seluruh umat manusia pada umumnya, khususnya bagi kaum muslimin di seantero dunia.
Dalam salah satu pembahasannya, buku ini membahas tentang bagaimana Rasulullah SAW senantiasa mengajarkan umatnya untuk bekerja keras. Banyak sekali hadits yang menceritakan betapa beliau tidak hanya mengajarkan, tetapi juga terjun langsung bekerja dengan kedua tangannya.
Bukankah sejarah mencatat bagaimana beliau sejak kecil telah mandiri dengan bekerja sebagai penggembala kambing yang kemudian dilanjutkan dengan berdagang di usia muda?
Karena besarnya keutamaan bekerja keras, maka Islam melarang umatnya untuk meminta-minta. Barang siapa yang menghinakan dirinya dengan meminta-minta, maka ia disamakan dengan memakan bara api.
"Barang siapa yang meminta bukan karena alasan kemiskinan, maka seolah-olah ia telah memakan bara api." (HR Ahmad)
Dalam pembahasan lainnya terungkap bagaimana Rasulullah SAW menjadi seorang motivator dalam mengelola rumah tangganya. Rumah tangga yang sering diibaratkan sebagai sebuah negara kecil berhasil ia bangun bersama istri-istri dan anak-anaknya.
Cermatilah bagaimana beliau memuliakan para istrinya. Beliau tak segan membantu mengerjakan pekerjaan rumah. Beliau juga yang senantiasa menyempatkan diri untuk bercanda dan bermesraan dengan istri-istrinya. Bahkan, beliau dengan sabar menanggapi sikap istri-istrinya saat salah satu dari mereka tengah dibakar api cemburu.
Diriwayatkan dari Anas bin Malik, ia berkisah, "Suatu saat Nabi halallahu ‘alaihi wa sallam sedang berada di tempat salah seorang istrinya. Kemudian, istrinya yang lain mengirimkan sepiring makanan. Maka, istrinya yang sedang bersama beliau kemudian memukul tangan pembantu yang membawa makanan tersebut hingga jatuh dan pecahlah piring tersebut sementara makanan yang ada di atasnya berhamburan.
Nabi Muhammad SAW kemudian mengumpulkan pecahan piring tersebut, lalu mengumpulkan makanan yang tadinya ada di piring itu, dan kemudian beliau berkata, ‘Ibu kalian sedang cemburu.’
Beliau lalu meminta pelayan tersebut menunggu hingga diberikan ganti berupa piring yang masih utuh milik istri yang memecahkannya, sementara piring yang pecah tadi disimpan di tempatnya." (HR Bukhari).
Masih banyak lagi penggalan kisah teladan lainnya yang sangat menarik untuk disimak dan, tentu saja, dijadikan teladan dalam hidup dari buku yang menjadi nominator Buku Islam Terbaik Kategori Nonfiksi Dewasa di ajang Islamic Book Award 2016 ini.
Nah, Anda masih mencari motivator dalam hidup ini?
(HAERIAH SYAMSUDDIN & LEO PARAMADITA/BHUANA ILMU POPULER)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.