Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Kaitannya Taylor Swift dan Teka-teki Silang?

Kompas.com - 29/07/2016, 11:46 WIB

KOMPAS.com - "Fighting with him was like trying, to solve a crossword and realizing there's no right answer." - Taylor Swift "Red".

Syair lagu Taylor Swift di atas bukanlah suatu hal yang mengada-ada, terutama bagi penggemar teka-teki silang atau TTS Pilihan Kompas 'Anti Pikun & Anti Stres'. Apa hubungannya?

Mengisi TTS bisa menjadi hal sangat mengasyikkan dan menantang. Tak lain, karena ada satu atau dua petunjuk yang belum dapat dipecahkan dan membuat Anda bertanya sana-sini untuk mendapatkan jawabnya. Sebegitu sulit, sampai seakan tak ada jawabannya.

Teka-teki Silang

Siapa penemu TTS? Urusan si penemu memang masih diperdebatkan. Tetapi, kita dapat menunjuk Arthur Wynne dari Liverpool sebagai penemu bentuk TTS yang kita kenal sampai saat ini.

Wynne dianggap sebagai orang yang memopulerkan permainan ini. Dia menerbitkan TTS di media massa pada 21 Desember 1913 di koran Minggu The New York World dengan bentuk belah ketupat. Setelah itu, semakin banyak koran dan majalah yang menjadikan TTS sebagai salah satu rubrik tetap mereka.

Bahkan, mulai muncul buku TTS yang mengumpulkan TTS pilihan dengan berbagai tema maupun tingkat kesulitan seperti TTS Pilihan Kompas ini. Sampai saat ini, masih TTS menjadi salah satu permainan paling populer di dunia.

Nah, bagi Anda yang ingin tahu lebih lanjut tentang TTS, ada tujuh hal yang dapat kita pertimbangkan untuk mengisi waktu luang dengan permainan sederhana ini. Simak berikut ini:

1. Segala persoalan ada jawabannya

Mengisi TTS dimulai dengan menjawab petunjuk yang akan mengantar pengisinya pada kotak-kotak putih yang harus diisi dengan huruf-huruf mendatar atau menurun. Susunan huruf tersebut akan membentuk kata sesuai petunjuk yang perlu diikuti.

Tapi, sering kali, persilangan antara kotak mendatar dan menurun membantu pengisi dalam mengisi TTS. Semakin lama terbiasa mengisinya, semakin mudah orang mencari bantuan jawaban dari persilangan kata yang telah diisi itu.

Selain keasyikan, orang juga merasakan kepuasan setelah menjawab. Orang akan semakin paham bahwa segala persoalan dalam TTS itu memuat jawaban.

TTS bukanlah misteri yang tak dapat terpecahkan. Ia laiknya teka-teki sehingga pasti ada jawabannya. Dengan keyakinan bahwa TTS pasti memuat jawaban, orang akan semakin terpacu untuk berusaha mengisinya. Inilah janji yang ditawarkan oleh TTS; segala persoalan memuat jawaban!

2. Siapkan senjata utama

Seperti sudah diketahui umum, dengan mengisi TTS pengetahuan orang akan semakin luas. Mereka yang memiliki pengetahuan luas dapat mengisi TTS dengan mudah.

Akan tetapi, TTS bukan monopoli mereka yang berpengetahuan luas atau mereka yang dianggap pandai. Siapa pun tetap dapat merasakan keseruan TTS dengan bantuan "senjata" yang tidak boleh dianggap enteng, yaitu kamus.

Kamus bahasa, terutama thesaurus, menjadi senjata andalan mengisi TTS. Bisa jadi, orang semakin kerap membuka kamus demi mengisi TTS.

3. Dimulai dari mana saja

Saat mengisi TTS, biasanya orang mengisi dari petunjuk nomor 1 mendatar. Hal itu umum terjadi, karena petunjuk nomor 1 mendatar tertera di bagian awal atau pojok atas kiri dari seluruh petunjuk yang ada.

Tak ada salahnya, memang. Sah saja Anda mengisi TTS dari petunjuk mana pun yang ada.

TTS dapat dimulai dari mana saja, entah mendatar atau menurun. Petunjuk yang paling mudah diikuti itulah yang perlu segera diisi, dan untuk sementara meninggalkan petunjuk yang belum dapat dijawab.

4. Tak harus dijawab semua

Mengisi TTS sering dinilai sebagai kegiatan orang-orang tua yang punya banyak waktu senggang. Tak heran, banyak orang sengaja membeli buku TTS bukan untuk dirinya sendiri, melainkan sebagai hadiah bagi orangtua atau kenalan.

Sama seperti permainan lain atau hobi yang menghasilkan keasyikan, mengisi TTS membutuhkan waktu khusus, tetapi tidak mengharuskan untuk menyelesaikannya sekaligus. Anda dapat menyimpannya dan mengerjakannya di lain waktu.

5. Tak ada pertanyaan, yang ada petunjuk

Bila dicermati, dalam TTS yang ada adalah petunjuk yang harus diikuti dan bukan pertanyaan yang harus dijawab. Bentuk petunjuk bisa berupa sinomim, antonim, singkatan, terjemahan bahasa asing, bahkan juga petunjuk umum. Caranya?

Misalnya, Anda mendapatkan petunjuk "nama hari". Di situ Anda tidak dapat langsung menebak karena harus mencocokkan dengan jumlah kotak putih yang kosong dan kemungkinan punya relasi dengan kotak lainnya.

Oleh karena itu, mengisi TTS bukan sekadar menjawab pertanyaan, melainkan menemukan relasi antara jawaban petunjuk satu dan jawaban petunjuk lain. Di situlah muncul keasyikkan mengisi TSS.

6. Makin sulit petunjuk makin mengasyikkan

Keluasan pengetahuan pembuat TTS dapat dilihat dari petunjuk yang diberikan. Sebuah kata, misalkan "air", dapat memiliki berbagai petunjuk, misalkan: cairan, udara (Inggris), nama band dari Perancis, film post apokaliptik produksi Amerika 2015, dan lain-lain. Semua petunjuk tersebut dapat merujuk pada "air".

Jangan salah, sering kali penyusun TTS memang memberikan kerumitan petunjuk demi keasyikan bagi pengisinya. Sekali lagi, di situlah nikmatnya!

7. Mengelola stres dan antipikun

Gambaran bahwa TTS adalah monopoli orang tua muncul, karena TTS dianggap sebagai salah satu kegiatan untuk merangsang aktivitas otak untuk terus berpikir dengan cara mengasyikkan.

Selain itu, keasyikan mengisi TTS menjadi fokus baru saat seseorang mengalami stres. Oleh karena itu, TTS tak hanya bermanfaat bagi orangtua, tetapi juga bagi mereka yang sering diterpa stres. Bahkan, sekarang sudah muncul TTS bagi anak sebagai alternatif kegiatan selain permainan di layar gawai.

Sebagai sebuah teka-teki, TTS tetaplah sebuah permainan. Oleh karena itu, baiklah untuk mengutip seorang pemikir Indonesia, Driyarkara, tentang permainan: Bermainlah dalam permainan, tetapi janganlah main-main!

Ya, mainlah dengan sungguh-sungguh, tetapi permainan jangan dipersungguh. Kesungguhan permainan terletak dalam ketidaksungguhannya sehingga permainan yang dipersungguh tidaklah sungguh (permainan) lagi. (MAHATMA CHRYSNA/PENERBIT BUKU KOMPAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com