Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Mahasiswa Indonesia “Ditahan” Lebih Lama Tinggal di Belanda?

Kompas.com - 15/08/2016, 07:48 WIB
M Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lulusan perguruan tinggi harus memiliki keterampilan tertentu yang mereka butuhkan ketika bergabung dalam pemerintahan atau perusahaan. Mereka harus bisa menjadi tim terbaik dalam organisasi atau instansi di Indonesia.

"Terutama mereka yang studi di luar negeri, harus pulang dan membangun tim terbaik, itulah target internasionalisasi. Mereka (mahasiswa Indonesia) ke luar negeri, dan akan kembali lagi. Saya percaya itu, dan anak-anak Indonesia sudah menunjukkan diri bahwa mereka juga pelajar yang baik untuk itu," ujar Han Dommers, Direktur Seluruh Netherland Education Support Office (Neso) pada info session ‘Studi di Belanda’ di kantor Nuffic Neso Indonesia, Jumat (12/8/2016).

Han mengaku paham betul bahwa anak-anak Indonesia tergolong pelajar yang mudah rindu kampung halaman dan ingin segera kembali ke tanah air setelah lulus. Namun, ia selalu ingin membantu mereka untuk tinggal lebih lama di Belanda untuk mengkombinasikan pendidikan dan pengalaman kerjanya dalam suasana internasional.

"Jadi, ketika mereka pulang ke Indonesia, mereka dapat membantu perusahaan di Indonesia atau pemerintah Indonesia untuk semakin melangkah maju," tambahnya.

Han memaparkan, saat ini terdapat 90.000 mahasiswa internasional yang sedang menempuh studi di Belanda. Pihak Belanda sendiri menargetkan 100.000 pelajar untuk semua mahasiswa internasional.

"Itu target kami, tapi tidak termasuk S-3. Kami tawarkan kualitas (perguruan tinggi), beasiswa, dan lingkungan belajar internasional," ujarnya.

Tim Koordinator Promosi Pendidikan, Inty Dienasari, menambahkan bahwa saat ini bidang pertanian sedang menjadi primadona yang diincar para mahasiswa Indonesia untuk studi di Belanda. Selain itu, teknologi pengairan dan ekonomi bisnis juga tak kalah menariknya.

"Internasional experience, inilah kekhususan yang bisa didapatkan pelajar internasional dari mana pun, tak terkecuali asal Indonesia, yang ingin studi di Belanda," ujarnya.

Berdasarkan data Pre Departure Briefing tahun ini, papar Inty, sekitar 500 pelajar Indonesia melanjutkan studi di Belanda. Sebagian besar atau 50 persen dari peserta yang akan melanjutkan studi di Belanda itu mendapatkan beasiswa dari pemerintah Indonesia, sementara 25 persen lainnya meraih beasiswa dari universitas atau Pemerintah Belanda. Adapun sisanya melanjutkan studi di Belanda dengan biaya pribadi.

"Dari berbagai jenjang, mulai dari S1, S2 dan S3, juga kursus singkat," kata Inty.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com