Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/02/2017, 12:31 WIB
EditorLatief

JAKARTA, KOMPAS.com - Masih banyak pemborosan yang semestinya bisa diminimalkan, bahkan dihilangkan oleh instansi pendidikan dalam menjalankan fungsi administrasi, baik di sekolah menengah maupun perguruan tinggi. Contohnya penggunaan sistem manual seperti mesin fotokopi, printer, dan kertas.

"Paling sedikit sekolah itu mengeluarkan biaya kira-kira sebesar  Rp 1,3 miliar per tahun untuk biaya penggunaan fotokopi, printer dan penggunaan kertas," ujar Vincent Kwan, Chief Excecutive Officer (CEO) Edugate Learning System pada “Fashion & Attitude in Business", Sabtu (4/2/2017).

Menurut dia, baik sekolah maupun perguruan tinggi di Indonesia saat ini memiliki masalah serius dalam mengelola kegiatannya, terutama jika dikaitkan dengan kendala utama menggunakan sistem manual. Beberapa kendala itu adalah pemborosan biaya, performa sistem yang lamban, tambahan beban kerja, serta tidak interaktif.

Untuk itulah, Vincent dan timnya mengenalkan Edugate Learning System sebagai platform digital yang bisa merapikan sistem manajemen dan administrasi. Ada 120 fitur dalam platform ini untuk mendukung proses belajar dan terintegrasi dengan sistem digital bagi sekolah dan universitas.

Beberapa fitur itu antara lain e-journals, e-book, online chatting, mobile apps, parental control, plagiarism checker dan lain-lainnya. Selain lebih cepat dan hemat, fitur-fitur tersebut membantu pihak sekolah atau perguruan tinggi dan orang tua untuk melakukan pengecekan sebuah karya tulis tergolong plagiat atau tidak, dan forum komunikasi bagi guru, dosen, murid, mahasiswa-mahasiswi, dan orang tua berjalan atau tidak.

"Pendaftaran sekolah atau kampus juga via online dan sistem pembayarannya sudah melalui Payment Gateaway sehingga lebih mudah, efisien dan hemat," ujarnya.

Vincent menambahkan, setiap pembayaran yang terkait sekolah atau universitas akan mudah terkontrol, termasuk di dalamnya pemberitahuan atas laporan aktivitas siswa yang dapat diakses secara real-time. Setiap waktu guru, dosen, murid, mahasiswa-mahasiswi, dan orang tua bisa mengetahui nilai ujian dan kegiatan belajar-mengajar melalui perangkat elektronik, baik komputer maupun telepon genggam.

"Kami merancang sistem ini sesuai permintaan pihak sekolah dan universitas. Ada server tersendiri untuk mengelola data-data pribadi milik sekolah dan universitas secara mandiri dan terintegrasi," tutur Vincent.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com